Survei Median: Lampu Kuning untuk Elektabilitas Jokowi dan Prabowo
Kami sebut lampu kuning untuk Jokowi karena elektabilitas Jokowi konsisten turun dari tiga survei
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Median mengeluarkan rilis hasil survei elektabilitas sosok-sosok yang berpotensi maju di Pemilu Presiden 2019 hari ini, Kamis (22/2/2018).
Dari survei yang dilakukan tanggal 1 sampai 9 Februari 2018, Median memberi tema rilis kali ini dengan judul “Lampu Kuning untuk Jokowi dan Pergerakan Suara Para Penantang”.
Walaupun begitu, dari hasil survei dengan target seribu sampel dan margin eror sekitar 3,1 persen serta pada tingkat kepercayaan 95 persen Median mencatat elektabilitas Joko Widodo dan Prabowo Subianto sama-sama mengalami penurunan.
“Kami sebut lampu kuning untuk Jokowi karena elektabilitas Jokowi konsisten turun dari tiga survei yang kami lakukan. Di bulan April 2017 elektabilitas Pak Jokowi 36,9 persen; di bulan Oktober 2017 turun menjadi 36,2 persen; dan bulan Februari 2018 ini kembali turun menjadi 35 persen.”
Baca: Pasca-penyerangan Tokoh Agama, Komnas HAM Minta Polri Wujudkan Keamanan
“Elektabilitas Pak Jokowi juga tidak pernah lebih dari 50 persen,” ungkap Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat.
Rico kemudian menyebutkan elektabilitas Prabowo Subianto yang diduga kuat akan bertarung lagi dengan Jokowi di Pilpres 2019 juga turun dari 23,2 persen di bulan Oktober 2017 menjadi 21,2 persen pada bulan Februari 2018 ini.
Khusus untuk Jokowi, Rico menjelaskan bahwa kondisi Indonesia akhir-akhir ini menjadi pertimbangan untuk tidak memilih Jokowi dan mencari sosok alternatif.
“Median juga mencatat ada kenaikan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Jokowi dalam menjalankan pemerintahan. Di bulan Oktober 2017 Median mencatat masyarakat merasa Indonesia belum menuju ke arah yang benar dan meningkat di bulan Februari 2018 dengan 32,6 persen.”
“Demikian juga dengan meningkatnya ketidakpercayaan masyarakat kepada Jokowi untuk mengatasi masalah ekonomi bangsa, di mana Oktober 2017 36,2 persen masyarakat merasa Jokowi tak bisa mengatasi ekonomi bangsa dan meningkat di bulan Februari 2018 dengan angka 37,9 persen,” tegas Rico Marbun.
Karena adanya fakta itu menurut Median masyarakat mulai mencari sosok lain di luar kedua sosok tersebut.
“Kalau Pak Jokowi tidak segera membenahi masalah ekonomi yang dinilai menjadi kelemahannya akan menjadi lampu merah. Dan dalam survei ini ada nama-nama lain yang mengalami peningkatan elektabilitas yaitu Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.