Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir dan Longsor Landa Beberapa Wilayah di Jawa, Puluhan Ribu Rumah Terendam Banjir

"Perahu karet diperlukan untuk evakuasi warga," ujar Sutopo dalam keterangannya, Jumat (23/2/2018).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Banjir dan Longsor Landa Beberapa Wilayah di Jawa, Puluhan Ribu Rumah Terendam Banjir
Surya/M Sudarsono
Kondisi banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Bojonegoro, Kamis (22/2/2018). SURYA/M SUDARSONO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir dan longsor terjadi di berbagai tempat di Jawa.

Di saat pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem Kabupaten Brebes masih sulit dilakukan karena medan yang berat.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan wilayah di utara Brebes dilanda banjir.

Dimana ribuan rumah di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes terjadi banjir akibat luapan Sungai Cisanggarung dan sebagian tanggul jebol dengan ketinggian banjir antara 50 - 120 cm.

"Perahu karet diperlukan untuk evakuasi warga," ujar Sutopo dalam keterangannya, Jumat (23/2/2018).

Baca: Aksi Heroik Anggota TNI Selamatkan Warga yang Terseret Banjir 500 Meter

Hingga saat ini dampak longsor di Brebes tercatat 7 orang meninggal dunia, 13 orang hilang dan 5 orang masih dirawat di rumah sakit. Sekitar 600 personil tim SAR gabungan terus mencari korban.

Berita Rekomendasi

Banjir besar melanda wilayah di Kabupaten Cirebon pada Jumat (23/2/2018) siang.

"Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai meluapnya sungai Cibeureus dan Sungai Cisanggarung," kata Sutopo.

Tanggul di beberapa titik jebol menyebabkan banjir merendam permukiman, lahan pertanian dan fasilitas publik.

Banjir melanda 9 kecamatan, yaitu Kecamatan Losari, Waled, Gebang, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, dan Plumbon. Ketinggian air banjir sekitar 100 – 200 cm.

Terdapat sekitar 20.000 rumah terendam banjir.

Banjir menyebabkan jalur keretapi lumpuh total. Jalur kereta DAOP 3 Cirebon lumpuh total, tepatnya jalur tengah antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan mengarah ke Purwokerto dan Stasiun Tanjung-Losari arah Tegal.

Baca: Jalur Terendam Banjir, Penumpang KA Argo Anggrek Dialihkan

Sementara itu banjir juga melanda wilayah di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat sejak Rabu (21/2/2018) pukul 14.00 WIB.

Banjir juga melanda Desa Margacina Kecamatan Karangkancana. Sebanyak 250 KK / 987 jiwa mengungsi ke sanak saudara dan sebagian mengungsi di Balai Desa Kaduagung Kec. Karangkencana

Di Kabupaten Bandung banjir kembali melanda 7 kecamatan yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, Ibun dan Solokan Jeruk pads 23/2/2018. Sedang yang terdampak longsor adalah Kecamatan Kutawaringin.

Intensitas hujan yang tinggi selama tiga hari ini telah mengakibatkan terjadinya banjir longsor di Kabupaten Bandung.

Dampaknya 9.938 rumah tergenang, 29.814 jiwa terdampak banjir, dan 10 gedung sekolah tergenang. Arus lalin penghubung dari Andir ke Katapang, Dayeuh Kolot ke Banjaran, Dayeuhkolot ke Ciparay dan dari Majalaya ke Rancaekek saat ini lumpuh total tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 30 hingga 200 centimeter.

Di tempat lain, gerakan tanah atau longsor masih berlangsung di wilayah 4 Kecamatan di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.

Amblesan dan retakan tanah makin meluas pada 23/2/2018. Sebanyak 98 KK (358 jiwa) terancam longsor. Pengungsi tercatat 407 jiwa yang terdapat di tenda pengungsian, rumah saudaranya, dan gedung pertemuan desa.

Adapun 4 kecamatan yang terancam longsor adalah:

1).  Kecamatan Purwantoro Desa Sumber Dusun Sumber dan Dusun Galih, longsor mengancam 28 KK 88 jiwa.
2). Kecamatan Kismantoro Desa Gedawung Dusun Joho mengancam 50 KK 210 jiwa.
3).  Kecamatan Karang Tengah Desa Temboro Dusun Belang mengancam 6 KK 21 jiwa.
4). Kecamatan Manyaran Desa Kepuhsari Dusun Kajuman terancam 14 KK 39 jiwa.

Sutopo mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor.

Selama Februari 2018, curah hujan di Jawa akan berintensitas tinggi.

"Februari 2018 adalah puncak hujan. Kondisi tanah sudah jenuh air sehingga potensi banjir dan longsor meningkat," ujarnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas