Marak 'Orang Gila' Serang Ulama, Mirip Peristiwa Banyuwangi 1998 Jelang Soeharto Tumbang?
"Sekarang sudah ada media sosial yang mempercepat beredarnya (berita hoax) itu," kata As'ad.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bermunculan berbagai kasus serangan terhadap ulama dan pemuka agama, yang bisa menimbulkan keresahan dan dimanfaatkan secara politik oleh berbagai pihak.
Apa yang harus dilakukan polisi?
Kasus terbaru adalah dugaan percobaan serangan terhadap seorang ulama di Madiun, Jatim, Rabu (21/02/2018) dan aparat didesak cepat mengungkap kasus-kasus itu sehingga tidak dimanfaatkan beberapa pihak untuk memecah belah masyarakat.
"Kalau (penyelidikan kasus ini) lama, semua orang akan menungganginya, dan akhirnya akan (kemungkinan menyebabkan) terjadi perpecahan (di masyarakat)," kata mantan Wakil Ketua Badan Intelijen Negara (BIN), As'ad Said Ali, hari Kamis (22/02/2018) kepada BBC Indonesia.
Menurutnya, kemungkinan ada pihak-pihak tertentu yang menunggangi kasus-kasus penganiayaan tokoh agama ini terbukti dengan peredaran informasi bohong (hoaks) di media sosial terkait peristiwa itu yang terungkap belakangan.
"Sekarang sudah ada media sosial yang mempercepat beredarnya (berita hoax) itu," kata As'ad.
Dan apabila belum berhasil mengungkap siapa aktor utamanya, As'ad meminta kepolisian untuk terus-menerus menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi kasus-kasus tersebut.
"Yang penting polisi sudah bergerak, sudah berusaha, dan terus menghimbau yang bisa menenangkan rakyat," tandasnya.
Ulama di Madiun mengaku diteror
Kepolisian sebelumnya telah mengakui adanya peristiwa penyerangan terhadap ulama dan pengrusakan tempat ibadah, namun jumlahnya terkonfimasi tidak sebanyak yang disebarkan di media sosial, kata pejabat kepolisian.
Di Jawa Barat, menurut Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin, yang terjadi adalah penganiayaan terhadap KH Umar Basri, pengasuh Pondok pesantren Al Hidayah, Bandung, oleh seseorang yang belum teridentifikasi.
Lainnya, adalah kasus penganiayaan yang menewaskan Usman Prawoto, Komando Brigade Persatuan Islam Bandung, oleh seseorang yang dinyatakan mengalami gangguan jiwa.
Belakangan, di Jawa Timur, pengelola Pondok Pesantren Karangasem, di Paciran, Lamongan, KH Hakam Mubarok juga mengakun diserang oleh pada Minggu (18/02). Dia diserang oleh orang yang menurut polisi "mengalami gangguan jiwa".