Semenjak Bercerai Lima Tahun Lalu, Dosen Penyebar Hoax Itu Menjadi Pribadi yang Tertutup
Tara Arsih Wijayani (40) seorang dosen tidak tetap UII Yogyakarta yang ditangkap polisi di Majalengka akibat menyebar berita hoaks di media sosial
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Sebuah rumah berwarna putih kusam tampak kotor dan berdebu.
Tidak ada aktivitas berarti di rumah yang berada di sebuah gang sempit tepatnya di RT 2 RW 4 Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Rabu (28/2/2018).
Selain tak terawat, lampu teras rumah pun dibiarkan menyala meski matahari sedang terik-teriknya.
Pun dengan jendela dan pintu rumah yang tetap dalam kondisi tertutup.
Rumah tersebut tak lain merupakan kediaman Tara Arsih Wijayani (40) seorang dosen tidak tetap Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang ditangkap polisi di Majalengka akibat menyebar berita hoaks di media sosial Facebook.
Dukuh Krajan, Arifin Nur Hamzah kepada wartawan membenarkan bahwa Tara adalah warganya.
Namun ia baru tahu Tara tertangkap polisi ketika wartawan mulai silih berganti menemui dirinya.
"Dengar-dengar (pekerjaannya) memang dosen UII. Aslinya dari Jakarta. Pindah ke sini sekitar 25 tahun. Kalau rumah yang ditempati itu milik ibunya, sebelum pindah Jakarta," jelas Arifin.
Arifin menjelaskan, Tara sendiri memiliki empat orang anak.
Satu telah menikah, satu bekerja, dan dua masih sekolah masing-masing kuliah dan SMK.
Semenjak bercerai dari suaminya lima tahun lalu, Tara pun tinggal berdua bersama anaknya yang masih sekolah.
Sementara itu, semenjak bercerai, Tara menjadi pribadi yang tertutup dan tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan di kampung seperti pengajian dan lain-lain.
Sementara itu, Surono (50) salah seorang tetangga Tara menuturkan sangking tertutupnya Tara, bahkan ia sampai tidak melayat saat ada tetangga yang meninggal dunia.
Surono hanya tahu terkadang Tara keluar di pagi hari dan pulang malam hari.