Politisi PDIP Nilai Lumrah Pertemuan Jokowi dan Pengurus PSI di Istana
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira menegaskan Presiden bisa menerima siapa pun dan dalam kapasitas sebagai apapun.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan menanggapi pertanyaan sejumlah pihak terkait pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Istana Kepresidenan, Kamis (1/3/2018).
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira menegaskan Presiden bisa menerima siapa pun dan dalam kapasitas sebagai apapun.
Selain itu, anggota Komisi I DPR RI ini juga menegaskan, Presiden juga bisa mendapat masukan dari siapapuu dan dimanapun, bisa di dalam atau bisa juga di luar Istana Kepresidenan, termasuk bertemu pengurus PSI.
Apalagi seperti telah disampaikan pengurus PSI dan Jokowi, banyak persoalan bangsa yang dibahas bersama dalam waktu 90 menit tersebut.
Baca: Grace Natalie Dapat Wejangan Dari Jokowi Agar PSI Menang Dalam Pemilu 2019
Termasuk Jokowi dan PSI membicarakan soal UU MD3. PSI siap mendukung Jokowi apabila menerbitkan perppu terkait UU MD3.
"Namun persoalan masukan tersebut diterima dan dilaksanakan atau tidak, itu lain urusannya," tegas Andreas Pareira kepada Tribunnews.com, Jumat (2/3/2018).
Karena itu dia tidak melihat hal yang luar biasa dari pertemuan sekitar 90 menit Presiden Jokowi dengan Pengurus PSI di Istana Kepresidenan.
Hanya saja menurutnya, tentu parpol-parpol terutama yang baru untuk menaikan elektabilitas dengan menumpang pada figur seperti Presiden Jokowi.
"Juga parpol yang baru ingin tampil “beda”, karena ini kalau di dunia komunikasi politik adalah bagian dari strategy diferensiasi, untuk mendapatkan perhatian publik," jelasnya.
Penjelasan Jokowi
Presiden Jokowi meminta PSI yang berisi anak-anak muda bisa menawarkan hal-hal yang baru kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menerima para pengurus PSI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/3/2018) kemarin.
"Ini kan partainya anak muda, PSI ini. Saya sampaikan, ditawarkan hal-hal yang baru," kata Jokowi kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Namun, saat ditanya seperti apa hal-hal baru yang sebaiknya ditawarkan PSI ke masyarakat, Jokowi mempersilahkan para kader PSI untuk mencari dan menemukannya sendiri.
Ia meyakini, anak-anak muda yang ada di PSI bisa menemukan hal-hal baru yang bisa menarik suara pemilih.
"Mungkin platform politik, cara-cara berkampanye ala anak muda. Mungkin juga dalam orasinya anak muda banget," kata Jokowi.
lebih lanjut Jokowi tak menjawab apakah pertemuan dengan PSI tersebut turut membahas mengenai pemenangannya pada pemilihan presiden 2019 mendatang.
Jokowi hanya menegaskan, pertemuan yang berlangsung tertutup selama sekitar 90 menit itu hanya ajang silaturahmi biasa antara ia dan PSI sebagai parpol pendukung.
Menurut Jokowi, pertemuan berlangsung santai. Para pengurus PSI yang hadir ke istana yakni Ketua Umum Grace Natalie, Sekjen Raja Juli Antoni dan Ketua DPP Tsamara Amani.
"Mereka bersyukur karena sudah bisa lolos, bisa ikut pemilu. Intinya itu," kata Jokowi.(*)