LAPORAN WARTAWAN TRIBUNNEWS.COM, THERESIA FELISIANI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir Februari 2018 kemarin, KPK menetapkan dua tersangka baru dalam pengembangan kasus dugaan korupsi e-KTP.

Kedua tersangka yang penetapannya diumumkan langsung oleh Kedua KPK, Agus Rahardjo ‎yakni mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo (IHP) yang juga keponakan Setya Novanto dan teman Setya novanto sekaligus mantan bos PT Gunung Agung, Made Oka Masagung (MOM). Keduanya, berasal dari unsur swasta.

Irvanto dan Made Oka merupakan tersangka ketujuh dan kedelapan dalam kasus korupsi e-KTP. Sebelumnya KPK telah menetapkan enam orang sebagai tersangka.

Kedua tersangka disangkakan Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 UU Tipikor No 31 tahun 1999 jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUH Pidana.

Dikonfirmasi soal ponakannya yang menjadi tersangka, Setya Novanto mengaku sudah mengetahui dari pemberitaan di media yang dia tonton saat berada di dalam Rutan Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Baca: Wow, Hotman Paris Beli Dasi Seharga 2 Toyota Kijang Usai Tangani Kepailitan di Singapura

Baca: Bangkai Harimau Ini Digantung Warga Setelah Berkeliaran Mendekati Sekolah di Madina

"Ya saya mendengar dari media, nanti kita lihat perkembangannya di sidang ya. Dia (Irvanto) memang benar ponakan saya," singkat Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (‎5/3/2018) .

Ditanya soal dalam surat dakwaan Setya Novanto, disebutkan ada nama Made Oka yang juga menerima uang dari proyek e-KTP, Setya Novanto enggan mengomentari lebih lanjut.

Kembali pada Irvanto, apakah memang Irvanto juga ikut mengurusi bisnis dan usaha miliknya? Setya Novanto menjawab dia tidak ada kaitan sengan bisnis sang ponakan.

"‎enggak, saya sama sekali gak pernah ikut campur urusan bisnis keponakan saya itu," ungkap Setya Novanto.