Tanpa Partisipasi Masyarakat, Citarum Takkan Harum
Sungai Citarum telah menjadi perhatian dunia. Berdasarkan Washington Post, sungai ini dikenal sebagai sungai yang paling tercemar di dunia.
TRIBUNNEWS.COM – Sungai Citarum telah menjadi perhatian dunia. Berdasarkan Washington Post, sungai ini dikenal sebagai sungai paling tercemar di dunia.
Mendengar hal ini, pemerintah Indonesia beserta TNI segera turun tangan untuk membuat Citarum kembali harum. Tak hanya itu saja, Sido Muncul sebagai perusahaan farmasi yang peduli akan lingkungan turut menyadarkan masyarakat dengan membuat iklan mengenai Sungai Citarum.
Direktur Marketing Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, penyelamatan Citarum tidak bisa dikerjakan sendiri.
“Butuh partisipan untuk membuat Citarum kembali harum, satu diantaranya adalah menyadarkan masyarakat melalui program iklan televisi yang menunjukkan bagaimana keadaan sungai ini sekarang. Saya melihat pemerintah berkomitmen untuk menyelamatkan sungai yang bisa menjadi sumber kehidupan,” ujar Irwan saat meninjau lokasi shooting di daerah anak Sungai Citarum, Bojong Soang, Senin (5/3/2018).
Irwan menjelaskan, bahwa sampah yang berada di sungai ini 70% berasal dari sampah domestik, sedangkan 30% dari sampah industri.
Dengan hadirnya iklan Kuku Bima Ener-G! Sido Muncul diharapkan dapat membantu menyadarkan masyarakat untuk peduli jika air Citarum bisa kembali harum seperti Situ Cisanti, yang terletak di hulu sungai.
Para bintang iklan Kuku Bima Ener-G! yang terjun langsung ke lokasi penuh sampah dan banjir itu, yakni Ade Rai, Kezia Warouw, dan Donny Kusuma. Hadirnya tim Sido Muncul dalam membuat iklan didukung oleh Panglima Kodam III Siliwangi, Mayjen TNI Doni Monardo.
Konsep iklan yang dibintangi oleh ketiga bintang ini diawali dengan potret rumah warga yang kebanjiran akibat luapan air Sungai Citarum, dilanjutkan dengan pengambilan gambar di gundukan sampah yang merupakan penyebab banjir karena aliran sungai tersumbat. Proses pembuatan iklan diakhiri di Situ Cisanti yang merupakan lokasi dari titik 0 KM Citarum. Sangat berbeda dengan kondisi air yang mengalir di Sungai Citarum, di sini merupakan lokasi dari sumber air Citarum yang masih bersih dan jernih.
Melihat keadaan lokasi Citarum yang separah itu membuat Kezia Warouw tak menyangka warga sudah terbiasa dengan banjir yang sering terjadi di sini.
“Hal yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah jangan membuang sampah sembarangan. Hal yang tampak sederhana padahal bisa memberikan dampak yang luar biasa,” ungkapnya.
Ade Rai dan Donny Kusuma pun turut mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi bersikap acuh tak acuh dengan alam.
“Kita dan alam adalah hal yang saling berkaitan. Kita menganggap ini bencana, padahal bencana ini diakibatkan oleh perbuatan manusia itu sendiri,” ujar Ade Rai.
Penulis: Dana Delani