Jenderal Gatot Berpeluang Lawan Jokowi di Pilpres, PDIP: Biar Rakyat yang Memilih
Nama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terus digaungkan akan maju dan mendeklarasikan diri menjadi calon Presiden 2019.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Nama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terus digaungkan akan maju dan mendeklarasikan diri menjadi calon Presiden 2019.
Menanggapi hal tersebut, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto menanggapi dengan santai.
Baca: Mahyudin Mengaku Belum Tahu ada Pergantian Pimpinan MPR
Menurut Hasto, Gatot mempunyai hak konstitusional untuk maju dan dipilih menjadi calon presiden.
"Iya setiap warga memiliki hak konstitusional untuk memilih dan dicalonkan. Sehingga itu menjadi hak konstitusional bagi Pak Gatot dan kami hormati, tapi rakyatlah yang akan menilai pemimpin mana yang terbaik dan pemimpin mana menyatukan dan bekerja keras bagi Indonesia," ujar Hasto di Wisma Kinasih, Jalan Tapos, Kota Depok, Jumat (8/3/2018).
Selain itu, Hasto mengatakan PDIP saat ini belum membahas terkait nama Gatot untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dalam bursa capres-cawapres 2019.
Maski dibeberapa survei menyebut keduanya berpeluang untuk berduet.
"Iya berbagai opsi-opsi belum dibahas. Pemimpin partai terus-menerus mencari sosok terbaik yang mendampingi Pak Jokowi, itu merupakan proses dialog. Dan nanti akan terjadi resultan politik mencari sosok pendamping Pak Jokowi," papar Hasto.
Diketahui, Nama Gatot kembali masuk bursa calon presiden Pilpres 2019 setelah digaungkan mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen.
Gatot didukung Kivlan lantaran disebut memiliki banyak modal logistik, bahkan melebihi Prabowo.