Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Ridwan Kamil Naik KRL untuk Dengarkan Curhatan 'Anker'

Menggunakan jaket hitam, berpeci, bersepatu olahraga, Emil panggilan akrabnya datang ke Stasiun Pasar Minggu sekitar pukul 16.00 WIB.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ketika Ridwan Kamil Naik KRL untuk Dengarkan Curhatan 'Anker'
Tribunnews.com/Rina Ayu
Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Depok, Jawa Barat, dengan menggunakan Commuterline (KRL), pada Jumat sore (9/3/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Depok, Jawa Barat, dengan menggunakan Commuterline (KRL), pada Jumat sore (9/3/2018).

Menggunakan jaket hitam, berpeci, bersepatu olahraga, Emil panggilan akrabnya datang ke Stasiun Pasar Minggu sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca: Pesan Jokowi kepada Warga Tuban Terkait Pilkada

Kedatangannya pun sontak membuat calon penumpang gaduh dan mencari celah untuk melakukan swafoto.

Emil menyatakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi warga Ibukota adalah masalah transportasi.

"Warga Jabarkan zonanya tiga, ada zona Priangan Bandung, yang Pantura dan zona ibukota Depok Bekasi Bogor. Saya harus tahu masalah mereka (warga Jabar) dengn cara ikut masalah mereka dulu (naik KRL)," ujar Emil.

Berita Rekomendasi

Setelah melayani penumpang ber-selfie ria di peron stasiun, Emil pun sigap masuk ke KRL yang akan membawanya menuju Depok.

Di dalam KRL, Emil pun mendengarkan langsung cerita penumpang.

Emil bercerita saat mewawancarai Dedy (34), karyawan swasta di Jakarta, yang tiap hari menggunakan transportasi umum KRL untuk menunjang pergi dan pulang menuju kantor dan rumahnya di Bogor.

Emil mendapati karyawan swasta yang bergaji 4 jutaan sangat terbantu dengan adanya transportasi massal seperti KRL ini.

"Dia (Dedi) senang gak stress, kenapa penghasilan boleh pas-pasaan, tapi tidak stress, karena dia naik kereta tinggal duduk, tidur, bangun sampai di tempat yang dituju dan murah, 200 sampai 300 ribu dari gajinya 4 jutaan. Jadi bisa menabung," kata Emil.

Meski terbantu, penumpang KRL lain mengeluhkan padatnya KRL saat di jam sibuk seperti pagi dan sore.

Emil pun berbagi pengalaman selama 7 tahun hidup di Hongkong, keadaan di transportasi kereta di sana lebih parah.

"Jadi berdesak-desakan seperti ini pernah dan lebih parah. Mudah mudahan dengan begitu saya bisa berempati. Kedua saya bisa mencari solusi yang memudahkan apa yang menjadi keinginan mereka (penumpang)," ujarnya.

"Misalnya, keretanya bisa ditambahi atau keretanya gerbongnya dibanyakin. Intinya masalah warga saya itu masalah saya juga," lanjut Emil.

Sebagai calon gubernur Jawa Barat, Emil mengatakn dengan langsung bersentuhan dengan penumpang, nantinya calon pemimpin Jawa Barat bisa lebih memperhatikan KRL.

"Nanti kalau sudah jadi pemimpin kita paham karena pernah menjadi mereka bersimpati. Kalau saya punya kuasa mungkin saya akan kurangi problem-problem yang bisa saya lakukan" tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas