Tangis dan Amarah Korban First Travel di Persidangan
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kita-kira seperti itu lah nasib korban First Travel, yang sudah membayar uang jutaan rupiah
Penulis: Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM -- Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kita-kira seperti itu lah nasib korban First Travel, yang sudah membayar uang jutaan rupiah dengan harapan bisa menunaikan ibadah, namun justru tertipu.
Perusahaan yang dipimpin pasangan Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, batal memberangkatkan sekitar 63.310 orang jamaah. Pimpinan perusahaan tersebut dianggap merugikan uang jemaah hingga Rp 905,3 miliar.
Di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, para korban diundang sebagai saksi. Tak sedikit dari mereka yang meluapkan emosinya ke bos First Travel, yang juga dihadirkan di ruang sidang.
Iriyanti salah seorang korban yang batal berangkat, tak kuasa menahan emosi hingga menitikkan air mata saat meminta uangnya kembali kepada ketiga terdakwa bos First Travel pada persidangan
Senin lalu (12/3).
Hal itu terjadi saat ia mendapat kesempatan oleh hakim, untuk menyampaikan peryataan kepada ketiga terdakwa yakni, Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Kiki Hasibuan.
"Saya berharap uang kami dikembalikan sepenuhnya. Karena ini uang saya kumpulin dua tahun untuk ikut umrah. Saya kecewa sekali, mungkin bukan saya saja, tapi juga teman-teman saya," kata
Iriyanti.
"Saya harap untuk Andika-Anniesa, tolong kembalikan uang saya," harap Iriyanti sambil menangis di ruang sidang.
Di persidangan ia menjelaskan, bahwa ia ikut paket umrah promo dengan pelunasan pembayaran pada Januari 2017.
Selain Iriyanti, ada dua orang lainnya yang ikut didaftarkan dengan jadwal keberangkatan Mei 2017. Total keseluruhan uang yang dibayar, menurut Iriyanti, Rp 67,8 juta.
Berbeda dengan Iriyanti, Zuherial yang juga merupakan korban First Travel, menyampaikan kesaksiannya di muka persidangan kemarin, Rabu (14/3), dengan emosi.
Dalam keterangan, Zuherial mengaku keluarganya melalui agen telah mendaftar perjalan umrah lewat First Travel.
Total keluarganya ada 5 orang yang didaftarkan yakni Istri, adik ipar, dan dua anak. Zuherial mengaku melunasi pembayaran tahun 2016 dan dijanjikan berangkat pada bulan Maret 2017.
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: Ajak Artis, Tarif Murah dan Seminar yang Membuat Korban First Travel Tertarik
Karena merasa kecewa karena tak kunjung diberangkatkan, Zuherial kemudian sempat bertandang ke gedung First Travel guna meminta kejelasan.
"Saya bilang tidak takut dengan preman. Ini saya polisi, gaji pensiun saya pakai ini," katanya.
Saksi Zuherial kembali melontarkan emosisnya saat Hakim menanyakan apakah para saksi sudah mendapatkan perlengkapan umrah.
"Apakah bapak ibu para saksi udah dapat perlengkapan?," tanya Jaksa.
"Sudah. Ini saya pakai," jawab Zuherial juga kerap menjawab pertanyaan dengan nada-nada tinggi.
Baca: Setnov Berusaha Nyaman, Fredrich Keluhkan Makanan dan Rita Widyasari Dangdutan
Baca: Mereka yang Lolos Jadi Anggota Polri
Aksinya tak berhenti sampai di situ, ketika hakim hendak menutup persidangan, Zuherial meluapkan
uneg-uneg kepada Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan.
"Andika sebenarnya masa depannya bisa cemerlang tapi uang jemaah ditipu. Aduh apalagi Anniesa ini orang kaya baru nih," terangnya.
Usai persidangan, Zuherial sempat menyalami para Hakim dan berusaha pula menghampiri ketiga terdakwa Andika Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Kiki Hasibuan.
Namun, langkahnya tersebut dihadang oleh petugas Kejaksaan dan Kepolisan yang berjaga. Saat meninggalkan ruang sidang, dia juga sempat melontarkan makian kepada ketiga terdakwa dengan nada tinggi.
Atas aksi Zuherial yang merupakan penisunan polri itu, Anniesa menangis di ruang persidangan. Oleh sang adik, Kiki Hasibuan, ia coba ditenangkan.
Martono, yang memberikan kesaksiannya pada 5 Maret lalu, sempat naik pitam saat Anniesa Hasibuan menanggapi kesaksiannya di ruang persidangan.
Ia adalah korban yang sempat terkatung-katung selama dua hari di bandara. Selama itu juga, akomodasi dan konsumsi ditanggung oleh kocek pribadi jamaah.
Anniesa Hasibuan dalam kesempatannya menanggapi keterangan saksi, sempa menjelaskan aturan dan kebijakan perusahaan. Pernyataan perempuan tersebut, memancing Martono untuk menghardik.
"Ibu jangan berbohong ya," ujar Martono dengan nada tinggi.
Dalam pesidangan tersebut, berkali-kali bos First Travel menyampaikan niatnya untuk mengembalikan uang jamaah. Bahkan Andika Surachman kepada wartawan sempat mengaku masih optimis uang jamaah masih bisa dikembalikan. (Nurmulia Rekso Purnomo / Fransiskus Adhiyuda Prasetia)