Inilah Isi Novel Ghost Fleet, yang Jadi Sumber Prabowo Subianto Saat Sebut Indonesia Bubar 2030
Sebuah pidato dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjadi bahan perbincangan di media sosial.
Penulis: Aji Bramastra
Lalu, ada tragedi bom dahsyat di Dhahran, Arab Saudi.
Pada masa ini, Indonesia ditulis sebagai negara yang 'gagal', terjadi kekacauan di mana-mana.
Merasa punya sumber energi melimpah, Tiongkok kemudian berambisi untuk menguasai dunia, khususnya di kawasan Pasifik Barat.
Untuk mewujudkan ambisi itu, mereka harus menaklukkan Amerika Serikat.
Strategi yang dipakai Tiongkok adalah meretas sistem keamanan cyber Amerika.
Sejumlah alat pertahanan militer Amerika diceritakan bobol.
Peralatan canggih serta sistem pertahanan Amerika yang berbasis satelit, lumpuh.
Rusia, yang menjadi sekutu Tiongkok, sampai berhasil merebut pangkalan militer Amerika di Okinawa, Jepang.
Bersama Rusia pula, Tiongkok kemudian berhasil melumpuhkan Hawaii, bahkan mendirikan 'negara' baru di Hawaii.
Singkat kata, pertahanan Amerika di kawasan Pasifik, lumpuh.
Karena semua alat tempur canggih Amerika lumpuh karena serangan hacker Tiongkok, Amerika akhirnya malah menggantungkan harapan di kapal perang kuno.
Kapal-kapal perang jadul Amerika ini sebetulnya sudah dalam status 'dipakai enggan, dibuang sayang'.
Tapi, karena mereka tak memakai sistem canggih, justru membuat mereka tak bisa dilumpuhkan lewat internet oleh para hacker.
Mereka tak bisa terdeteksi, dan akhirnya malah jadi kunci sukses Amerika bertahan melawan Tiongkok dan Rusia.