Inilah Isi Novel Ghost Fleet, yang Jadi Sumber Prabowo Subianto Saat Sebut Indonesia Bubar 2030
Sebuah pidato dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjadi bahan perbincangan di media sosial.
Penulis: Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pidato dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjadi bahan perbincangan di media sosial.
Potongan video pidato Prabowo tersebut diunggah akun Facebook dan Twitter resmi Partai Gerindra dan menjadi viral di dunia maya.
"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi, di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo dalam video tersebut.
Nah, kajian negara Indonesia akan bubar itu, ternyata dikutip Prabowo dari sebuah novel berjudul Ghost Fleet.
Novel ini adalah tulisan fiksi ilmiah dari dua penulis asal Amerika Serikat, yakni Peter Warren Singer dan August Cole.
Peter Warren Singer adalah seorang peneliti politik dan perang asal Amerika Serikat.
Selain itu, dia dikenal sebagai editor lepas dari majalah sains dan teknologi, Popular Science.
Lalu, apa sebetulnya isi dari novel Ghost Fleet ini?
Melihat plot novel ini di Wikipedia, gambaran hancurnya negara Indonesia di tahun 2030 sebenarnya bukan plot utama di novel ini.
Plot utama novel ini menceritakan perang antara 3 negara raksasa dunia, yakni Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok.
Plot ceritanya pun cukup menarik, dan mirip dengan cerita film action perang.
Negara Tiongkok, di masa depan digambarkan menguasai energi dunia lewat cadangan gas bumi.
Penyebabnya, di tahun 2030, harga minyak melejit gila-gilaan akibat dua hal.
Pertama, terjadi kekacauan di Indonesia karena terjadi perang di Timor.