Setnov Mengaku Gugup Dikonfrontir Dengan Keponakannya Sendiri
Terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP, Setya Novanto mengaku dirinya sempat gugup menghadapi persidangan hari ini
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP, Setya Novanto mengaku dirinya sempat gugup menghadapi persidangan hari ini, Kamis (22/3/2018) dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Terlebih pada Rabu (21/3/2018) malam, dia dikonfrontir dengan keponakannya sendiri, Irvanto Hendra Pambudi soal aliran uang e-KTP hingga larut malam. Akhirnya, Setya Novanto tidak punya waktu banyak untuk mempersiapkan diri.
"Terus terang saya gugup juga harus persiapkan sidang hari ini. Karena kan malamnya saya dikonfrontir dengan Irvanto," terang Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Pada sidang tersebut, akhirnya Irvanto mengakui uang Rp 5 miliar dari Andi Narogong yang menurut Setya Novanto itu uang e-KTP digunakan untuk menalangi biaya akomodasi Rapimnas Golkar 2012.
Kejujuran dan sikap terus terang Irvanto diapresiasi oleh Setya Novanto. Dia mengaku bahagia mendengar pengakuan dari keponakannya itu yang juga mengaku menjadi kurir menyampaikan uang jatah proyek e-KTP ke para anggota dewan di DPR.
"Saya bahagia, Irvanto terus terang. Jujur soal uang, Irvanto tidak terbuka. Baru kemarin malam dia cerita. Kalau ke rumah saya, saya kan sering ada tamu. Dia biasanya ketemu dengan anak saya atau saudara yang lain. Waktu kecil memang Irvanto dekat sama saya," tutur Setya Novanto.
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: Ancaman Luhut Untuk Mereka yang Mengkritik Pemerintah Sembarangan
Lebih lanjut di persidangan, Setya Novanto menyebut beberapa nama yang mendapat uang dari Irvanto sebagai kurir.
Mereka yakni Olly Dondokambey, Tamsil Linrung, Mirwan Amir dan Melchias Markus Mekeng. Kemudian, Arif Wibowo, Ganjar Pranowo dan M Jafar Hafsah.
Masih menurut keterangan Irvanto, lanjut Setya Novanto, masing-masing anggota DPR mendapat uang USD 500 ribu. Sehingga total seluruhnya sebesar 3,5 juta dollar AS.
Terakhir, Setya Novanto juga sempat menanyakan apakah uang-uang yang diberikan kepada anggota DPR adalah uang yang berasal dari money changer. Menurut Novanto, Irvano juga membenarkan.
"Kenapa saat Irvanto hadir di sidang, dia tidak terus terang, ya saya maklum karena katanya dia gugup. Saya tidak pernah konfirmasi ke orang-orang yang disebut Irvanto terima uang. Uang diterima melalui apa juga saya tidak tahu. Saya tidak tanya detail karena barus belajar memberispakan sidang hari ini," tambah Setya Novanto.