Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Pernyataan Novanto, Demokrat Enggan Perpanjang Polemik dengan PDIP

Kata Hinca, apa yang dilakukan Hasto, merupakan pernyataan politik. Sehingga, cukup selesai dengan pernyataan politik lainnya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Soal Pernyataan Novanto, Demokrat Enggan Perpanjang Polemik dengan PDIP
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2018). Dalam sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi meringankan dari pihak Setya Novanto dan saksi ahli hukum keuangan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Namun, Arteria Dahlan mengatakan persoalan itu telah selesai.

"Kita hormati pernyataan Pak Hasto dan sudah ada klarifikasi dari Partai Demokrat," ujar Anggota Komisi Hukum DPR RI ini.

Dikatakan bahwa debat elite PDIP dan Demokrat merupakan hal biasa sebagai dialektika kebangsaan yang dinamis.

"Kita ada kepentingan politik bersama-sama yang lebih besar untuk bangsa dan negara. Warna partai boleh berbeda tetapi tekad untuk memajukan bangsa ini lebih utama," ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dini Shanti Purwono berharap elite PDI Perjuangan dan Partai Demokrat menahan diri terkait keterlibatan sejumlah tokoh partai politik dalam aliran dana megakorupsi KTP elektronik yang mencuat dalam pengadilan Setya Novanto kemarin.

"PSI mengimbau PDIP dan Partai Demokrat menahan diri seraya sama-sama memastikan bahwa kader kedua partai tidak terlibat praktik korupsi dan bukan justru saling menuduh bahwa partai lain adalah partai yang paling korup," kata Dini Shanti Purwono di Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Baca: PSI Berharap PDIP dan Demokrat Saling Menahan Diri Terkait Pengadilan Setya Novanto

Berita Rekomendasi

Menurut Dini, PDIP dan Partai Demokrat adalah dua partai besar yang perilakunya menjadi rujukan jutaan rakyat Indonesia.

"PSI khawatir perseteruan terbuka antara dua partai besar ini, bukan saja memecah bangsa, namun yang lebih penting memperlemah upaya melawan korupsi," kata Dini.

Dikatakan bahwa perseteruan PDIP dan Partai Demokrat secara terbuka juga bisa meningkatkan ketidakpercayaan publik pada partai politik dan DPR, yang pada dasarnya adalah dua kekuatan vital dalam demokrasi Indonesia.

"PSI sebagai partai baru berharap sekali partai-partai terdahulu untuk memberi contoh yang dapat diteladani. Masyarakat sudah bosan menyaksikan konflik politik berkelanjutan yang bertentangan dengan tujuan membangun Indonesia yg damai dan sejahtera," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Dini, PSI menyerukan seluruh elemen bangsa untuk memerangi korupsi secara kolektif dengan meninggalkan sekat sekat politik yang ada.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas