Warga Geruduk Pemilik Toko karena Diduga Hina Ustaz Somad di Facebook
Alung membagikan kiriman Tenny Ummu Fathan Latahzan yang menyebut dakwah Ustad Abdul Somad (UAS) tidak mendidik dan provokatif.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan SriwijayaPost, Ehdi Amin
TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Puluhan warga Lahat, provinsi Sumatera Selatan, Jumat (23/3/2018) melakukan aksi demo di Jalan Mayor Ruslan tepatnya di depan toko Besi Selatan yang diduga milik Radius Wijaya alias Alung.
Sebelumnya, Alung dilaporkan salah satu warga bernama Khairul Anwar ke Mapolres Lahat lantaran diduga telah menyebarkan ujian kebencian melalui Facebook.
Dalam postinganya, Alung membagikan kiriman Tenny Ummu Fathan Latahzan yang menyebut dakwah Ustad Abdul Somad (UAS) tidak mendidik dan provokatif.
Postingan tersebut rupanya memicu kemarahan warga.
"Kami keberatan ulama kami dihina. Ustad Abdul Somad panutan sekaligus orang yang berjasa menyiarkan syiar islam. Apa maksud saudara Alung mengatakan dalam postinganya di Facebook UAS tidak mendidik dan provokatif. Jelas dalam postingan tersebut terdapat unsur penghinaan dan menyebarkan kebencian," tegas Dodo Arman, salah satu peserta aksi sekaligus orator.
Baca: Ketika Ustaz Abdul Somad Menyentil Syahrini Tentang Ajakan Berhijab dan Mendirikan Tahfidz Al Quran
Untuk itu, kami meminta aparat kepolisian segera menahan Alung.
"Sudah kita laporkan kepada polisi dan sudah ada bukti laporanya. Kami berharap yang bersangkutan segera ditahan hal ini juga untuk menjaga kondisi dan situasi yang kondusif di tengah masyarakat," tambah Khairul Anwar.
Wakapolres Lahat Kompol Ernawan mengungkapkan terlapor dalam hal ini Alung sudah dipanggil dan sedang dilakukan pemeriksaan terhadapnya.
Meski demikian, Polres Lahat sendiri akan mendatangkan tim ahli bahasa, ahli agama.
"Tentu kita akan tanya saksi ahlinya dahulu apakah hal tersebut masuk dalam ujaran kebencian atau tidak. Intinya saat ini proses penyidikan terus dilakukan," tegasnya.
Di sisi lain, Ernawan sendiri menghimbau kepada warga, komunitas atau perkumpulan agar tetap tenang dan menyerahkan hal tersebut ke pihak ke polisian.
"Ya kita juga sudah bersilaturahmi dengan berbagai komunitas atau organisasi seperti Muhammadiyah, Ansor, MUI, FKUB. Kita minta warga tetap bisa menahan diri, "ujarnya.