Korupsi Setya Novanto Melintasi Enam Negara
Uang yang mengalir ke Novanto, diputar-putar di lima negara yakni Amerika, India, Singapura, Hong Kong, Mauritius, dan berakhir di Indonesia.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
Dokumen itu dipindahkan menggunakan troli warna kuning.
Ketua majelis hakim kemudian meminta jaksa untuk membacakan intisari surat tuntutan.
"Ini surat tuntutannya sangat tebal, kalau dibacakan semua tidak cukup satu hari satu malam. Jadi disepakati, mohon jaksa bacakan yang pokoknya saja," kata Ketua Majelis Hakim, Yanto.
Sidang pembacaan tuntutan terhadap Novanto dihadiri Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, dan Idrus Marham, politisi Golkar yang kini menjabat Menteri Sosial.
Keduanya datang sebagai sahabat Novanto dan memberi dukungan kepada Novanto.
"Saya datang sebagai sahabat, solidaritas," kata Agung.
Agung meminta Setya Novanto membongkar pihak-pihak lain yang terlibat dan menikmati uang korupsi proyek e-KTP.
"Bukalah selebar lebarnya, seluas-luasnya, dan sedalam-dalamnya sehingga masyarakat bisa mengetahui, saya berharap seperti itu," ujar Agung.
Agung juga berharap Novanto dituntut ringan oleh jaksa.
Agung menilai Novanto sudah kooperatif selama proses persidangan dan memberikan informasi tentang keterlibatan sejumlah pihak lain. (theresia felisiani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.