Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketum PPP Sebut Saling Menyalahkan Benih Perpecahan Bangsa

Ada yang unik dalam pengajian yang dipimpin Mbah Syarif Hidayatullah ini karena sekaligus wayangan

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Ketum PPP Sebut Saling Menyalahkan Benih Perpecahan Bangsa
Istimewa
Ketum PPP Romahurmuziy 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy prihatin adanya

orang yang suka menyalahkan orang dan kelompok lain.

Menurut pria yang akrab disapa Romi itu saling menyalahkan ini merupakan salah satu benih yang bisa membuat perpecahan yang berbahaya bagi bangsa ini.

Baca: Acara Ngunduh Mantu Tetap Digelar di Lokasi Kebakaran Taman Kota

Apalagi saat ini banyak orang menggunakan dalil agama untuk menyalahkan kelompok lain.

Misalkan saja, ada kelompok dari umat Islam yang menuding bid’ah atas amalan yang dilakukan kelompok lain.

Orang yang suka menyalahkan ini, kata Romi, disebabkan tidak belajar agama atau mengaji dengan benar.

Berita Rekomendasi

Baca: Pasukan Marinir Simulasi di Atas Kapal Tanjung Datu

Mereka hanya mendengar sekilas, atau hanya sekali dua kali mengikuti ceramah kemudian menyimpulkannya sendiri.

“Orang yang suka menyalahkan pasti karena rambung (selesai) ngajinya,” kata Romi dalam keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018).

Romi memberikan ceramah di Pengajian Rutin Lapangan Pondok Pesantren Nurul Huda di Lapangan Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Sragen Jawa Tengah.

Ada yang unik dalam pengajian yang dipimpin Mbah Syarif Hidayatullah ini karena sekaligus wayangan.

Sebuah akulturasi budaya antara Islam dengan tradisi Jawa.

Metode dakwah ini pernah digunakan oleh wali songo ketika pertama kali membawa Islam ke Nusantara, terutama Sunan Kalijaga.

Melalui wayangan, pesan-pesan dakwah lebih mudah diterima oleh masyarakat awam.

Romi menambahkan, jika orang belajar ushul fiqih atau ilmu tentang penetapan hukum, pasti akan bijaksana dalam mengambil kesimpulah hukum.

Orang tidak terpaku dalam satu kesimpulan dan menafikan bahkan menyalahkan kesimpulan lainnya.

"Perbedaan itu Sunnatullah," kata anggota Komisi XI DPR RI ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas