Cak Imin: Sebagai Politisi Saya Banyak Dimarahi Buya Syafii Ma'arif
Cak Imin mengunjungi mantan Ketua Umum Muhammadiyah tersebut untuk bersilaturahmi serta meminta saran dan nasihat terkait jabatan Wakil Ketua MPR.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berkunjung ke kediaman Buya Syafii Maarif di Nogotirto, Gamping, Sleman, Minggu (1/4/2018).
Cak Imin--sapaan akrabnya--mengunjungi mantan Ketua Umum Muhammadiyah tersebut untuk bersilaturahmi serta meminta saran dan nasihat terkait jabatan Wakil Ketua MPR yang ia emban.
Cak Imin bersama rombongan tiba di rumah Buya Syafii sekitar pukul 11.30 WIB. Cak Imin dan Buya melakukan pertemuan tertutup selama sekitar satu jam.
"Sebagai wakil ketua MPR mohon saran, masukan dan nasihat agar MPR ke depan menjalankan fungsi dengan baik," tuturnya.
Dalam pertemuan tertutup tersebut, sekaligus Cak Imin juga meminta doa restu dirinya mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Baca: Gatot Nurmantyo Langsung Terbang ke London Setelah Resmi Pensiun
"Ya saya memohon doanya kepada Buya, kami menyiapkan diri siapa tahu bangsa ini memang membutuhkan," jelas Cak Imin yang hadir bersama rombongan pada pukul 11.30 tersebut.
Cak Imin pun berujar terkait persiapan Pemilu 2019 segala sesuatunya masih akan terjadi. Ia menyebutkan semua koalisi masih mungkin dan cair.
"Tinggal kita tunggu satu bulan ini kristalisasinya," ujarnya.
"Sampai hari ini PKB sebagai bagian koalisi dari pemerintah masih Istiqomah masih konsisten dengan Pak Jokowi moga-moga bisa terus," timpalnya.
Usai pertemuan Cak Imin mengaku dimarahi Buya Syafii.
"Sebagai politisi, saya banyak 'dimarahi', politisi harus melakukan evaluasi atas peran-peran yang selama ini dilakukan," kata Cak Imin sambil tersenyum.
Baca: Menghuni Rumah Kuno Mantan Pengusaha Gula Terkaya, Yanti Sempat Diganggu Makhluk Tak Kasat Mata
Cak Imin menyebut ada tiga poin nasihat dari Buya kepada dirinya. Yakni umat Islam harus terus melakukan konsolidasi agar jangan sampai menjadi korban kenyataan yang ada di Timur Tengah.