Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Jokowi kepada Menteri PDTT agar Program Padat Karya Tunai Terus Berlanjut

Karena, melalui program tersebut dapat meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat di Desa Citarik

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Pesan Jokowi kepada Menteri PDTT agar Program Padat Karya Tunai Terus Berlanjut
Istimewa
Presiden Joko Widodo (kanan) saat berkunjung di Desa Citarik, Sukabumi, Jawa Barat, didampingi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo (kiri) serta Kades Citarik Moch Ledi Nurlaidi (tengah), guna meninjau program dana desa padat karya, Minggu (8/4/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Melalui Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Presiden Jokowi berharap pembangunan dengan dana desa melalui program program karya tunai (PKT) terus dilanjutkan.

"Pak Jokowi kagum, kok biayanya bisa murah, padahal swakelola. Program ini harus benar-benar berkelanjutan jangan sampai putus, pesannya (Jokowi)," ujar Eko menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo usai meninjau pelaksanaan program PKT dana desa di Desa Citarik, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/3/2018).

Baca: Luhut: Saya Ingin Ketemu Sama yang Bilang Jokowi Tidak Ada Success Storynya

Tidak hanya itu, Eko menuturkan, presiden Jokowi meminta program PKT terus dilanjutkan.

Karena, melalui program tersebut dapat meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat di Desa Citarik.

Selain itu, program dengan skema tersebut juga dapat menyerap langsung tenaga kerja dari desa.

Berita Rekomendasi

"Model seperti ini, yakni padat karya tunai, 30 persen dari nilai pekerjaannya wajib untuk membayar upah pekerja," ucap Eko.

Ke depan, lanjut Menteri Eko, Desa Citarik akan dikembangkan menjadi desa wisata yang ramah lingkungan.

Baca: Habiburokhman Berharap Tagar #2019GantiPresiden Benar Benar Terjadi

Dengan adanya rumah pengolahan limbah yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bina Sejahtera, kawasan desa yang awalnya kumuh dan mengganggu kesehatan masyarakat, kini semakin berbenah dan bersih.

"Yang tadinya dari daerah kumuh, bisa jadi tempat wisata dengan pengembangan embungnya dan lain-lain," ujar Eko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas