Mantan Juara Dunia Bulutangkis Tunggal Putri China Ini Pilih Jadi Warga Klaten
Sosok perempuan asal China ini pernah menjadi sorotan dunia pada tahun 1990-an. Kiprahnya di dunia bulu tangkis melesat
Editor: Sugiyarto
Dia sendiri mulai berlatih main bulu tangkis sejak kecil. Ia mengenal bulu tangkis sejak berumur sembilan tahun. Dua tahun bermain di tingkat kabupaten, prestasi Huang Hua tidak begitu gemilang.
Setelah berumur 11 tahun, ia dipilih masuk tim Propinsi Guangxi. Uniknya, Huang Hua terpilih bukan karena dirinya menjuarai turnamen tingkat kabupaten atau provinsi.
Tim pelatih saat itu memilih Huang Hua masuk karena fisik dan kemampuannya yang bagus.
Empat tahun bergabung di tim provinsi, Huang Hua akhirnya bertemu dengan Chen Yu Niang, pelatih yang ditunjuk pemerintah China saat itu.
Di tangan Chen, Huang Hua menjadi pemain yang matang hingga menjadikannya pemain bulutangkis top dunia di era 1990-an.
Menurut dia, sebelum berkiprah menjadi pelatih, Chen yang masih bersaudara dengan suaminya Tjandra, pernah tinggal di Indonesia. Chen pindah ke Hongkong kemudian diminta wakil perdana menteri saat itu untuk melatih tim bulutangkis putri China.
Awalnya Chen menolak. Namun Chen kemudian memberikan syarat, ia mau melatih asal ia memilih sendiri pemain-pemainnya. Persyaratan itu diterima pemerintah China. Chen mulai melatih tim bulu tangkis putri China akhir tahun 1984.
Chen memilih Huang Hua untuk dilatih karena menilai dia masih lugu. Tak hanya itu, Chen lebih memilih pemain yang belum juara agar mudah dibentuk pola permainannya. Ia khawatir kalau mengambil pemain yang sudah jadi susah mengubah pola permainannya.
Saat itu ia ingin mengubah karakter dan pola permainan seperti yang diinginkan. "Makanya dia memilih saya karena lugu sehingga masih bisa ditanam apa saja," jelas Huang Hua.
Setelah berumur 20 tahun, karier Huang Hua mulai menonjol. Tahun 1991, Huang Hua menyabet gelar pemain nomor satu dunia. Saat itu pula berbagai gelar kejuaraan dunia disabetnya.
Dilamar Pria Klaten
Saat kariernya menanjak, Huang Hua terserang penyakit infeksi pankreas. Selama 40 hari, ia dirawat di rumah sakit.
Saat menjalani perawatan di rumah sakit, Huang Hua dilamar Tjandra, pria asal Klaten, Jawa Tengah.
Huang Hua menerima pinangan Tjandra dan akhirnya menikah tahun 1993. Tak lama kemudian mereka menikah dan memutuskan tinggal di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.