Mantan Juara Dunia Bulutangkis Tunggal Putri China Ini Pilih Jadi Warga Klaten
Sosok perempuan asal China ini pernah menjadi sorotan dunia pada tahun 1990-an. Kiprahnya di dunia bulu tangkis melesat
Editor: Sugiyarto
Bahkan sesekali, ia bersama suaminya menyambangi dan berdiskusi dengan Susi di markas pelatnas PBSI di Jakarta.
Tolak jadi Pelatih
Setelah lama menetap di Indonesia, tawaran menjadi pelatih tunggal putri Indonesia pun pernah didapatkannya. Namun putri pasangan Huang Yu Hui dan Shi Juan itu tidak menerimanya.
Bagi Huang Hua, melatih sebuah tim butuh totalitas waktu dan pikiran.
Posisinya sebagai ibu rumah tangga yang harus menjaga tiga anak dan dan tinggal jauh dari Jakarta menjadi alasannya menolak menjadi pelatih pemain putri Indonesia.
"Setelah saya bicara dengan suami dan anak-anak bila saya jadi pelatih saya harus ke Jakarta. Semua waktu harus fokus melatih makanya bagi saya sangat berat. Apalagi bisnis suami saya semuanya di sini," kata Huang Hua.
Menurut dia, menjadi pelatih tidak bisa sambilan. Seorang pelatih yang baik harus mendidikasikan penuh waktu dan tenaganya untuk melatih pemainnya menjadi yang terbaik.
"Semua pelatih yang saya lihat penuh dengan dedikasi dan tidak bisa bekerja sambilan. Jadi pelatih juga harus mengikuti seluruh perkembangan pemain," ungkap Huang Hua.
Mengenai tim putri bulu tangkis Indonesia, Huang Hua menilai tim tunggal putri Indonesia masih butuh perjuangan. Ia menilai pemain tunggal putri Indonesia main kurang percaya diri.
"Saya lihat pemain ladies single main kurang percaya diri. Padahal saya lihat mereka latihannya keras lho. Dan sekarang masih dibenahi sama Susi," jelas Huang Hua.
Untuk menumbuhkan percaya diri, Huang Hua menyatakan mental dan teknis mainnya harus kuat. Ia mencontohkan pemain tunggal putri India dan Jepang yang berjuang gigih dan pantang menyerah saat bertanding.
Penerus Bulutangkis
Tak mau kehilangan generasi penerus, Huang Hua pernah mencoba melatih tiga putranya saat masih kecil, yaitu Tjandra Michael (22), Tjandra Christian (18), dan Tjandra William (18) agar tertarik bermain bulutangkis. Namun rupanya tiga putranya itu tak tertarik.
"Saat masih kecil saya pernah coba ajarkan mereka latihan. Saya ingin waktu itu anak saya lebih baik dari saya. Tetapi rupanya mereka tidak menyukai bulu tangkis, " kata Huang Hua tersenyum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.