Kunjungi Sejumlah Daerah, Jokowi Dinilai Mulai Cari Sosok Cawapres
Namun, sampai saat ini, belum diketahui siapa yang akan mendampingi mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah menetapkan 4-10 Agustus 2018 sebagai waktu pendaftaran calon presiden-wakil presiden yang akan maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Joko Widodo merupakan salah satu bakal calon presiden yang akan mendaftarkan diri. Namun, sampai saat ini, belum diketahui siapa yang akan mendampingi mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Beberapa waktu belakangan, Jokowi terlihat sering melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di Indonesia. Selain kunjungan agenda pemerintah sebagai seorang presiden, disinyalir ada misi menyerap keinginan dari masyarakat mengenai sosok yang akan dipilih menjadi calon wakil presiden.
Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, mengatakan dari kunjungan itu sudah dapat dilihat latarbelakang sosok cawapres yang akan mendampingi ayah tiga orang anak itu.
Menurut dia, Jokowi kemungkinan tak mengambil cawapres berlatarbelakang Nahdlatul Ulama. Dia mengindikasikan itu melihat kunjungan Jokowi ke pesantren-pesantren yang disinyalir tak melibatkan ormas islam itu baik secara kultural maupun struktural.
“Kunjungan Jokowi ke pesantren tanpa melibatkan lembaga seperti PBNU tidak strategis. Indikator Jokowi tidak mengambil cawapres dari NU makin terlihat ketika belakangan berkunjung ke pesantren tidak melibatkan PBNU,” tutur Hendri, Senin (16/4/2018).
Padahal, sejumlah nama tokoh berlatar belakang NU disebut-sebut bakal mendampingi Jokowi di periode kedua pemerintahannya. Mereka diantaranya, yaitu Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy, Said Aqil Siradj, Mahfud MD, dan Ma’ruf Amin.
Sementara itu, Ketua Aliansi Penjaga Kiai NU (APKNU), Syarif Hidayatullah Hasan, mengkhawatirkan Jokowi hanya mamanfaatkan warga NU untuk kepentingan meraup suara di Pilpres 2019.
Pembentukan tim sendiri melakukan safari pesantren mendekati pemilih-pemilih NU, Syarif Hidayatullah Hasan meyakini ada desain ingin mengeliminasi cawapres dari kelompok NU, baik itu dari PKB, PPP dan lainnya.
“Ini mungkin cara Jokowi ingin mengeliminasi cawapres dari NU. Jadi peluang Cak Imin, Gus Romy, Kiai Said, Mahfud MD, Kiai Ma'ruf, dan lain-lain makin menipis,” tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.