Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Siti Nurbaya Mengaku Setahun Hanya 2 atau 3 Kali Memakai Kebaya

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengaku jarang mengenakan kebaya.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menteri Siti Nurbaya Mengaku Setahun Hanya 2 atau 3 Kali Memakai Kebaya
Tribunnews.com/Rina Ayu
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengenakan kebaya dan sanggul pada puncak peringatan Hari Kartini 2018 Ibu-ibu Kabinet Kerja Jokowi-JK, di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (21/4/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengaku  jarang mengenakan kebaya.

Perempuan yang kerap mengenakan kemeja dan celana dalam kesehariannya ini tampak berbeda saat menghadiri puncak peringatan Hari Kartini 2018 di Istana Kepresidenan Bogor.

"Oh kebaya, karena di situ di undangan bunyinya harus pakaian Kartini lho berarti kebaya dong saya bilang, ya sudah ikut saja. Gak biasa, repot sedikit," ujarnya Sabtu (21/4/2018).

Mengenakan kebaya berwarna hijau dan lengkap bersanggul, ia dinobatkan sebagai juara busana paling serasi.

Baca: Menteri LHK Siti Nurbaya Juara Busana Paling Serasi di Acara Kartini Kabinet Jokowi-Kalla

Meski menjadi pemenang ia menuturkan tak ada persiapan khusus dalam pemilihan busananya pagi hari ini.

Bahkan, ia menyebut hanya memiliki kebaya berjumlah tiga sampai empat buah.

Berita Rekomendasi

"Eggak (khusus), memang ada. Enggak banyaklah ada tiga empat biji saja," ujarnya.

Siti menuturkan dalam setahun ia hanya menggunakan kebaya dalam acara ataupun agenda khusus.

Setelah ini, ujar Siti, dirinya akan memakai kebaya menjelang upacara peringatan 17 Agustus mendatang.

"Paling habis ini persiapannya Agustusan paling setahun dua itu saja, kadang-kadang dua-tiga tahun baru pakai (kebaya)," katanya

Di mata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini, perempuan Indonesia harus mampu menyelesaikan permasalahan sosial yang ada.

"Tapi di atas semuanya tadi saya kira yang paling penting adalah bagaimana semangat untuk mengangkat harkat martabat (perempuan) itu yang paling penting," ujarnya.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas