Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peneliti: Intelijen Asing Tidak Suka Presiden Jokowi Bertemu PA 212

Alumni S2 Kajian Intelijen UI itu menyebut, operasi intelijen asing itu melibatkan dunia siber atau media sosial.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Peneliti: Intelijen Asing Tidak Suka Presiden Jokowi Bertemu PA 212
TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA
Ridlwan Habib 

Ridlwan meyakini aparat kontra intelijen Indonesia sudah melakukan antisipasi menghadapi serangan itu. Namun perlu dukungan masyarakat luas.

Sebelum menyebarkan informasi, cek ulang sumbernya dan berhati hati jika menyangkut SARA.

"Saya yakin operasi Foreign Black Propaganda ini akan gagal dan kita akan mengikuti pemilu dengan baik, aman dan damai, " tegasnya.

Tim 11 Ulama Alumni 212 menyampaikan tujuh poin penting pasca melangsungkan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/4/2018).

Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212 Misbahul Anam menyampaikan, klarifikasi terkait beredarnya foto pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Misbahul menerangkan, ada tujuh klarifikasi terkait pertemuan tersebut.

Pertama yakni pertemuan tersebut adalah pertemuan yang bersifat tertutup dan tidak dipublikasikan, dan tidak ada wartawan istana yang menyaksikan.

"Kedua, pertemuan tersebut bertujuan untuk menyampaikan informasi akurat terkairt dengan kasus-kasus kriminalisasi para ulama dan aktivis 212," ujar Misbahul di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018).

Berita Rekomendasi

Ketiga pertemuan tersebut diharapkan agar Presiden mengambil kebijakan menghentikan kriminalisasi ulama dan aktivis 212 dan mengembalikan hak-hak para ulama dan aktivis 212 korban kriminalisasi sebagai warga Negara.

"Keempat, para ulama dari Tim 11 yang hadir telah menyampaikan berbagai harapan dan penjelasan terkait masalah kriminalisasi ulama dan aktivis 212, secara lugas dan apa adanya, walaupun tetap dengan cara yang santun," ujarnya.

Hal itu, sebagai tugas amar makruf nahi mungkar kepada Presiden, bahkan termasuk dalam kategori yang disebut dalam hadits Nabi SAW.

"Ketahuilah, jihad yang paling utama adalah mengatakan kata-kata yang benar yang di depan penguasa yang jair. Musnad Ahmad Juz 17/228," sambungnya.

Kelima, menyesalkan bocornya foto dan berita tersebut yang ditengarai adanya pihak ketiga yang ingin mengadu domba antara Presiden dan Ulama serta Umat islam.

"Keenam meminta istana mengusut tuntas bocornya foto dan berita tersebut sebagai kelalaian aparat istana yang tidak bisa menjaga rahasia Negara," ujar Misbahul.

Dan yang terakhir yaitu ketujuh, para ulama dan aktivis 212 yang bertemu dengan Presiden tetap istiqomah dalam perjuangan membela kebenaran dan keadilan, serta melaksanakan amar makruf nahi mungkar, dan tetap mendesak Presiden untuk segera menghentikan kebijakan kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis 212.

Acara konferensi pers dihadiri oleh Sekertaris Muhammad al Khaththath dan sembilan anggota Tim 11 Ulama Alumni 212 Abah Roud Bahar, Slamet Maarif, Usamah Hisyam, Sobri Lubis, Muhammad Husni Thamrin, Muhammad Nur Sukma, Yusuf Muhammad Martak dan Aru Syeif Asadullah.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas