Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isi Rekaman Menteri Rini dan Sofyan Basir, Terkait Bagi-bagi Jatah Proyek LNG Bojonegara?

Pemegang saham BMS adalah Kalla Grup dan Ari Soemarno (kakak dari Rini Soemarno) yang bekerja sama dengan Mitsui dan Tokyo Gas

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Isi Rekaman Menteri Rini dan Sofyan Basir, Terkait Bagi-bagi Jatah Proyek LNG Bojonegara?
Kompas.com/Yoga Sukmana
Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Dirut PLN Sofyan Basir 

Laporan Reporter Kontan, Pratama Guitarra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bocornya rekaman pembicaraan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menjadi buah bibir.

Banyak kalangan menduga bahwa rekaman tersebut berkenaan dengan bagi-bagi fee proyek gas.

Selain itu, yang menjadi sorotan besar atas rekaman itu adalah, disebutnya nama Ari Soemarno yang tidak lain adalah kakak dari Rini Soemarno.

Anggota Komisi VI DPR, Inas Nasrullah Zubir seperti dikutip Kontan.co.id mengatakan, konten rekaman yang dibahas antara Rini Soemarno dan Sofyan Basir adalah terkait proyek storage LNG di Bojonegara, Cilegon yang akan dibangun oleh PT Bumi Sarana Migas (BSM).

Sepengetahuannya, pemegang saham BMS adalah Kalla Grup dan Ari Soemarno (kakak dari Rini Soemarno) yang bekerja sama dengan Mitsui dan Tokyo Gas dengan pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC)

Inas mengatakan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, Kalla Grup dan Ari Soemarno hanya bermodalkan tanah di Bojonegara tersebut. Sedangkan seluruh pendanaan akan ditanggung oleh Mitsui dan Tokyo Gas.

Berita Rekomendasi

Lanjut Inas, head of agreement (HOA) proyek BSM tersebut ditandatangani oleh Dwi Soetjipto, mantan Direktur PT Pertamina (Persero). Ia mengkritisi keras proyek LNG itu.

“Karena sangat merugikan Pertamina sebab take or pay-nya 60%,” papar Inas kepada KONTAN, Sabtu (28/4/2018).

Oleh karena itu juga, kata Inas, ketika Ellia Masa Manik menggantikan Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina dan kemudian mempelajari apa yang dikritisi oleh Inas, kemudian Ellia membekukan perjanjian dengan BSM.

“Selain itu juga PLN sebagai off taker menginginkan ikut dalam proyek ini, jadi tidak heran jika ada pembicaraan antara Rini Soemarni dengan Sofyan Basir,” tandasnya.

Berdasarkan rekaman yang beredar itu, Sofyan Basir mengatakan kepada Rini Soemarno bahwa ia bertemu dengan Ari Soemarno yang akan memberikan sharedari proyek itu sebagai off taker sebesar 15%, di mana 7,5% untuk PLN dan 7,5% untuk Pertamina.

Ketika dikonfirmasi akan hal ini, Sofyan Basir membenarkan adanya rekaman itu. Hanya saja, ia mengancam akan membawa penyebar rekaman itu ke ranah hukum, karena disebar luaskan secara tidak utuh.

“Kalau tidak salah (rekamannya) akhir 2016. Maka kami akan masuk ke ranah hukum, karena kalau rekamannya lurus-lurus saja, tidak apa-apa niatnya bagus,” katanya kepada KONTAN, Minggu (29/4/2018).

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas