Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Spanduk 6 Meter Dibawa Buruh Tolak Dukung Jokowi di 2019

Spanduk sepanjang sekitar 6 meter terbentang di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018).

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Spanduk 6 Meter Dibawa Buruh Tolak Dukung Jokowi di 2019
Tribunnews.com/Rina Ayu
Spanduk "Menolak Jokowi" sepanjang sekitar 6 meter terbentang dibawa massa buruh di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Spanduk sepanjang sekitar 6 meter terbentang di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018).

Spanduk berwarna hitam, kuning dan merah ini, dengan huruf kapital besar menuliskan 'Kami Pastikan Tidak Pilih Jokowi'.

Selain itu masih dalam spanduk yang sama tertulis pula "Sejak Anda Jadi Presiden Kaum Buruh Makin Sengsara".

Baca: Dibilang Kena Pelet Hilda, Billy Syahputra Sebut Mbah Mijan Asal Bicara

Spanduk tersebut dibentangkan oleh massa dari Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI).

Pekerja tersebut mengaku kecewa pada kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai tak bisa menghadirkan kesejahteraan para buruh di masa pemerintahannya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Said Iqbal menyatakan menolak untuk kembali memilih Jokowi dalam perhelatan Pilpres 2019.

"Jangan pilih presiden kalau tetap enggak mau cabut PP 78. Jangan pilih karena membuat upah murah tapi daya beli turun. Akibat harga naik, gaji tetap. Harga naik gak sebanding dengan kenaikan gaji," tutur Iqbal di depan Istana Negara.

Ia pun mengkritisi pemerintah terkait perpres tenaga kerja asing yang baru diteken Presiden Jokowi.

"Sudah tahu ada PHK, daya beli turun, sembako naik, eh tiba-tiba pemerintah memberi kemudahan ke TKA masuk ke indo. Tolak TKA buruh kasar China. Bukan rasis, kita setuju invest masuk, tapi tidak kita setuju (kalau) lapangan kerja Indonesia direbut buruh kasar China," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas