Alfian Tanjung Tutup Pledoinya Dengan Membacakan Dua Puisi
"Yang Mulia, izinkan saya untuk membacakan puisi. Ada dua puisi, pertama berjudul 'Suaraku' yang dibuat oleh Wahidin Darwis,"
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Baca: Alfian Tanjung: Cuitan Saya Ekspresi Kekhawatiran
Atas dasar itulah, jaksa menilai Alfian telah terbukti secara sah dan meyakinkan membuat ujaran kebencian lewat akun Twitter miliknya, yakni @alfiantmf.
Di awal persidangan, Alfian yang menggunakan kemeja batik lengan panjang mengaku siap membacakan pledoinya yang tidak lebih dari 30 halaman.
"Saya akan membacakan pledoi saya sendiri kurang dari 25 halaman. Setelah itu gantian kuasa hukum saya yang akan membacakan pledoi," ujar Alfian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Di sidang kali ini, keluarganya, mulai dari kakak, istri, anak hingga kerabat seluruhnya hadir memberikan dukungan.
"Saya mohon keadilan, keputusan hakim jadi catatan sejarah menjadikan Indonesia sebagai bangsa besar tanpa paham komunis. Gerakan komunis dalam bentuk apapun melanggar konstitusi," tambahnya.