Versi Survei Indikator, Anies dan Gatot Kalah Telak Bila 'Head to Head' dengan Jokowi
Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam bursa calon presiden dalam Pemilu 2019 mendatang.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam bursa calon presiden dalam Pemilu 2019 mendatang.
Bahkan sebelum deklarasi terhadap Prabowo Subianto sebagai Capres dari Gerindra, Anies digadang-gadang akan diusung partai di luar koalisi pemerintah.
Lantas bagaimana bila Anies head to head dengan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres?
Berdasarkan survei lembaga riset Indikator Politik Indonesia, Jokowi akan menang bila berhadapan dengan Anies.
Baca: Survei Indikator: Mayoritas Publik Puas Terhadap Kinerja Jokowi
Berdasarkan hasil survei yang digelar 25-31 Maret 2018 tersebut, Jokowi mendapatkan angka 69,2 persen, sementara Anies hanya 15,7 persen, dan yang menyatakan tidak tahu 15,1 persen.
"Elektabilitas Jokowi naik dibandingkan head to head dengan Prabowo karena bila lawan Anies, ada sebagian suara Prabowo yang ke Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Indiktor Politik Indonesia, Burhnudin Muhtadi di kantornya, Jalan Cikini V, Jakarta, Kamis, (3/5/2018).
Selain dengan Anies, Jokowi juga berdasarkan survei Indikator akan menang bila head to head dengan mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
Jokowi mendapatkan angka 70,7 persen sementara Gatot 14,5 persen dan yang menyatakan tidak tahu 14,8 persen.
Sama seperti melawan Anies, elektabilitas Jokowi tinggi karena ada suara Prabowo yang sebagian lari ke Jokowi bila head to head dengan Gatot.
"Berdasarkan survei memang Prabowo merupakan lawan paling potensial Jokowi," katanya.
Adapun bila head to head dengan Prabowo, Jokowi mendapatkan angka 60,6 persen dan Prabowo 29 persen, dan yang menyatakan tidak tahu 10,4 persen.
Sementara itu bila Pilpres menghadirkan tiga calon maka elektabilitas Anies jauh di bawah Jokowi dan Prabowo.
Anies hanya memperoleh 4,5 persen, Jokowi 58, 9 persen, dan Prabowo 26,6 persen.
Begitu juga Gatot Nurmantyo yang hanya mendapatkan elektabilitas 3,6 persen bila Pilpres menghadirkan tiga calon.
Angka tersebut jauh di bawah Jokowi yang mendapatkan angka 59,3 persen dan Prabowo 27,3 persen.
Survei yang dilakukan Indikator tersebut melibatkan 1200 responden yang dipilih menggunakan teknik multi stage random sampling. Responden yang terlibat yakni mereka yang berumur 17 tahun atau lebih. Adapun survei menggunakan teknik wawancara tatap muka. Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error, plus minus 2,9 persen.