Ditanya Politisasi Masjid, Wakapolri Imbau Masyarakat Bersihkan Hati
Menurut dia, menjelang bulan Suci Ramadan tidak hanya tempat ibadah, seperti masjid saja yang dibersihkan, tetapi juga hati.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komisaris Jenderal Syafruddin, mengimbau supaya membersihkan hati terutama memasuki bulan suci Ramadan.
Menurut dia, menjelang bulan Suci Ramadan tidak hanya tempat ibadah, seperti masjid saja yang dibersihkan, tetapi juga hati.
"Saya juga mengimbau bukan hanya fisik masjid yang dibersihkan, tetapi kami-kami juga membersihkan hati terutama dalam memasuki bulan suci Ramadan," tutur Syafruddin setelah launching gerakan "Bersih-Bersih Masjid", di Masjid Istiqlal, pada Selasa (8/5/2018).
Namun, di kesempatan itu, dia enggan berbicara mengenai kemungkinan masjid dipergunakan sebagai tempat politik praktis. Apalagi saat ini sudah memasuki tahapan Pilkada serentak dan akan menghadapi Pemilu 2019.
Dia menegaskan, pengurus DMI hanya mempunyai kewenangan memberikan fasilitas.
"Makanya sekarang kami bersih-bersih masjid, membersihkan masjid secara fisik, manusia membersihkan hati. Saya tidak mau menanggapi itu," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakapolri tersebut.
Sebelumnya, jelang memasuki bulan Ramadan 1439 Hijriah, Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersama Unilver Indonesia mengadakan gerakan "Bersih-Bersih Masjid". Launching gerakan ini dilangsungkan di Masjid Istiqlal, pada Selasa (8/5/2018).
Gerakan ini merupakan kelanjutan "Bersih-Bersih 1001 Masjid" pada tahun 2017 yang sukses membersihkan 1.011 masjid.
Pada tahun kedua, DMI dan Unilever menggandeng lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal untuk melibatkan marbut masjid dan masyarakat sekitar agar semakin menginspirasi masyarakat dalam menjaga kebersihan.