Mengenang Riyanto, Banser NU Peluk Bom Meledak di Gereja Mojokerto 18 Tahun yang Lalu
Tanpa ragu, ia membuka bungkusan dan mendapati rangkaian kabel yang memercikkan api.
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TribunSolo.com/Noorchasanah A
TRIBUNNEWS.COM - Delapan belas tahun berlalu, kisah Riyanto, kembali dikenang karena aksi heroiknya pada insiden berdarah jelang Natal.
Riyanto yang merupakan seorang anggota Banser Nahdlatul Ulama (NU) cabang Kabupaten Mojokerto, dianggap sebagai pahlawan.
Bagaimana tidak, meski bukan seorang polisi atau tentara, ia dengan sigap ikut menjaga keamanan di Gereja Eben Haezar Mojokerto.
BACA: Tiga Korban Ledakan Bom yang Dirawat di RS Bedah Surabaya Sudah Boleh Pulang
Di tempat ia berjaga, misa pada Malam Natal tengah berjalan, tepatnya pada 24 Desember 2000 silam.
TribunSolo.com melansir dari lama NU.or.id, sekitar pukul 20.30 WIB, Riyanto mendapat kabar seseorang yang menemukan bungkusan hitam mencurigakan.
Tanpa ragu, ia membuka bungkusan dan mendapati rangkaian kabel yang memercikkan api.