Pelaku Bom Tiga Gereja di Surabaya Dikenal Punya Paham Keagamaan yang Aneh
"Kami sangat terpukul mengetahui kabar ini," ujar Rusiono, perwakilan keluarga, kepada wartawan, Senin (14/5/2018).
Editor: Hasanudin Aco
"Jarang ketemu. Kalau ada kumpul-kumpul RT, dia tak pernah datang," ungkapnya.
Perilaku serupa juga ditunjukkan istri dan anak-anaknya.
Menurut Adi, sejak dulu, istri dan anak-anaknya tidak pernah berkumpul dengan warga sekitar.
"Rumah itu tidak ada tegangganya yang pernah masuk. Dia kalau ke rumah saya, saya persilakan. Tapi dia tidak pernah (mengajak orang ke rumahnya)," tutur dia.
Pernah suatu ketika Adi punya perlu dengan Dita. Ia pun mendatangi rumahnya, tapi rumah selalu dalam keadaan terkunci.
Ketika banyak yang penasaran bagaimana cara Dita mengajak anak dan istrinya menjadi pelaku?
Dilansir Sripoku.com dari laman Facebook sang istri, ternyata Dita terlebih dahulu memberikan doktrin kepada istrinya.
Hal itu terlihat dari beberapa postingan istrinya soal kehidupan setelah mati. Benar saja, ketika istri sudah terpengaruh Dita dengan mudah mempengaruhi anaknya.
Ia terakhir mengunggah di akun Facebook-nya pada 2014 lalu. Ditilik dari rekam jejak di beranda Facebook-nya, Puji juga pernah menulis beberapa status soal kehidupannya.
Terlebih, ia sering menuliskan status soal nasihat berbau islami, dan membahas soal kehidupan setelah kematian.
Berikut beberapa di antaranya :
"Kesulitan di dunia tidak ada apa apanya dibandingkan kesulitan di negeri akherat. Yang memudahkan kita adalah kedekatan kita dengan ALLAH."
"Selalu mengingat ALLAH dan hari esok harus lebih baik. itulah moto bujang kecilku. Smg ALLAH menguatkanmu nak..."
"Banyak orang baik tapi kebaikanya hanya untuk dirinya sendiri bukan untuk ALLAH"