Wanita yang Hendak Menusuk Polisi Cerita Pengalamannya Sejak Bertemu Ustazah tak Dikenal
Siska Nur Azizah alias Teteh alias Fatma (21) diperiksa polisi setelah tepergok membawa gunting untuk menusuk anggota Brimob, Sabtu (12/5/2018).
Penulis: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Siska Nur Azizah alias Teteh alias Fatma (21) diperiksa polisi setelah tepergok membawa gunting untuk menusuk anggota Brimob, Sabtu (12/5/2018).
Ia ditangkap dengan rekannya, Dita Siska Millenia (18), di sebuah musala sekitar Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Tribun-Video.com melansir TribunJabar.co.id, Senin (14/5/2018), dalam BAP yang bocor, Siska menceritakan dirinya sempat dibimbing ustazah yang tak ia kenal untuk menjadi anggota organisasi Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah (NII KW) 9.
Baca: Pertemuan di Rumah Dita, Cekoki Anak Dengan Video Menyimpang Agar Mau Jadi Pengantin Bom
Selama satu tahun, ia diajarkan soal penegakan syariat Islam di sebuah negara dan pembentukan negara Islam.
Ia pun semakin pro terhadap pergerakan khilafah setelah mendapat informasi dari internet bahwa daulah tersebut telah mendeklarasikan khilafah sejak 2014.
Namun, setelah tahu bahwa NII KW 9 masih setia pada pemerintah, Siska memutuskan keluar dari organisasi itu pada September 2017.
Ia kemudian menjelajahi internet soal Millah Ibrahim, membagi ilmu Islam, hingga memutuskan untuk berbaiat kepada pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi pada Oktober 2017.
"Pada Oktober 2017, saya berbaiat ke amirul mukminin Abu Bakar Al Bagdadi atas keinginan saya sendiri dengan membacakan teks baiat," kisah Siska.
Baiat dilakukan di kosnya di Jalan Gegerkalong, Bandung, dengan membacakan teks di ponselnya yang berbunyi, "Saya mendengar dan taat dikala ringan maupun berat kepada amirul mukminin Abu Bakar Al Bagdadi."
Dirinya mengenal Dita dari grup WhatsApp beranggota 40 orang bernama Turn Back Crime, yang membahas ilmu aqidah, tauhid, dan memerangi thagut hingga jihad.
Jihad yang dimaksud yaitu jika tidak bisa dengan hati maka lakukanlah dengan lisan, tapi jika tidak bisa dengan lisan maka lakukanlah dengan tangan seperti memerangi thogut dengan kekuatan dan senjata tajam yang dimiliki, seperti gunting yang ia bawa.
Baca: Sosok Tampan Briptu Dimas Indra, Polisi Korban Bom Polrestabes Surabaya
Usai mendengar kerusuhan di Mako Brimob pada Rabu (9/5/2018), Siska pun mengajak Dita untuk bergabung dengan para ikhwan di rutan sana.
"Karena saya merasa Dita Siska Millenia punya kesepahaman sehingga kami memutuskan untuk bergabung bersama ikhwan-ikhwan yang berada di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok," ujar dia.
Keduanya berniat perangi thogut dengan senjata tajam, yakni gunting yang dibawanya.