Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sambut Bulan Suci Ramadhan, KSDD Adakan Donor Darah

Dengan adanya donor darah kemanusiaan dapat meningkatkan kesadaran sesama akan kebutuhan darah bagi yang membutuhkan.

Sekretaris Keluarga Sehat Donor Darah (KSDD) sekaligus Kepala Sub Bagian Pelayanan Kesehatan Setjen dan BK DPR RI Bambang Soleh Zulfikar berharap dengan adanya donor darah kemanusiaan dapat meningkatkan kesadaran sesama akan kebutuhan darah bagi yang membutuhkan.

"Mudah-mudahan ke depannya kita bisa selalu melakukan donor darah untuk kemanusiaan, karena kita tahu kan banyak sekali orang-orang di luar sana yang membutuhkan sumbangsih dari darah yang kita sumbangkan ini," ucapnya usai memberikan sambutan dalam acara donor darah kemanusiaan yang diselenggarakan KSDD bekerjasama dengan KORPRI DPR RI di Lobby Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5/18).

Selain itu, Bambang juga berharap ke depannya pendonor yang ada di DPR RI bisa bertambah lebih banyak. Mengingat, saat ini pendonor yang sukarela mendonorkan darahnya berkisar di angka 250-400 orang.

"Mudah-mudahan DPR bisa lebih banyak memberikan sumbangan kemanusiaan donor darah ini yang sukarela lebih dari 250 orang, karena kalau sekarang kita masih dibatasi 250 sampai 400 orang. Ya ke depannya mudah-mudahan masih banyak orang yang aware terhadap teman-teman kita yang membutuhkan darah," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, karena donor darah kemanusiaan ini bertepatan dengan momen menyambut Bulan Suci Ramadhan, diharapkan darah yang didonorkan dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan, dan menjadi amal ibadah bagi pendonor.

Perlu diketahui, penyelenggaraan donor darah oleh KSDD dan KORPRI bersama dengan PMI diselenggarakan setahun 4 kali, setiap 3 bulan sekali.

Dan biasanya, PMI menargetkan hasil darah yang bisa dibawa minimal 250 bag, tapi tidak jarang jika suasana sedang ramai bisa mencapai 400 bag.

Berita Rekomendasi

Namun, hasil tersebut belum tentu seluruhnya bisa dilakukan pengambilan darah. Mengingat, setiap pendonor akan melewati tes kesehatan dan tingkat Hemoglobin yang diambil menentukan apakah bisa dilakukan pengambilan darah atau tidak.

"Pemeriksaan Hemoglobin kalau misalnya HB itu diatas normal kami berani mengambil, tetapi kalau HBnya dibawah normal kami tidak berani ambil. Karena laki-laki dan perempuan itu HBnya berbeda. Nah kami tidak berani jika HBnya di bawah normal," tutupnya.(*)

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas