Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ternyata Begini Cara Teroris Memasukkan Doktrin ke Anak & Istrinya, Semua Dilakukan Tanpa Disadari

Kehidupan para teroris saat ini menjadi topik yang marak dibicarakan. Apalagi setelah terjadinya tragedi bom bunuh diri di Surabaya pada Minggu

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ternyata Begini Cara Teroris Memasukkan Doktrin ke Anak & Istrinya, Semua Dilakukan Tanpa Disadari
kepolisian
Dita Supriyanto bersama istri dan keempat anaknya 

TRIBUNNEWS.COM - Kehidupan para teroris saat ini menjadi  topik yang marak dibicarakan.

Apalagi setelah terjadinya tragedi bom bunuh diri di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) lalu.

Bom bunuh diri itu membuat masyarakat kaget karena dilakukan di gereja dan markas polisi.

Tak hanya itu, Untuk pertama kalinya, bom bunuh diri itu dilakukan oleh 3 keluarga dan melibatkan wanita serta anak-anaknya.

Bagaimana bisa para teroris itu tega mengorbankan anaknya sendiri untuk mati dalam bom bunuh diri?

Mantan teroris Al Qaeda, Sofyan Tsauri yang juga merupakan mantan anggota Brimob Polri mengungkapkan pendapatnya mengenai hal ini.

Dalam acara Pagi-Pagi Pasti Happy edisi 18 Mei 2018, Sofyan menjelaskan bahwa anak-anak itu kemungkinan tidak sadar telah didoktrin oleh orang tuanya.

Sofyan Tsauri
Sofyan Tsauri ()
BERITA TERKAIT

Ia contohkan seperti ini, "Saya yakin mereka tak kuasa menolak hal ini. Misalnya begini: 'Nak, mau nggak kamu ikut Abi dan Umi ke surga? Nggak sakit kok. Cuma tinggal pencet tombol ini, maka kita sudah terbang dan kita ke surga," kata Sofyan.

Sofyan menjelaskan bahwa anak-anak itu sangat yakin mereka akan masuk surga bersama orang tuanya.

Sedangkan untuk caranya sendiri, Sofyan mengatakan bahwa pemahaman atau doktrin itu awalnya berasal dari ayah lalu disalurkan ke istri.

"Pertama seseorang terpapar biasanya melalui ayahnya. Lewat pergaulan ayahnya, lalu dia mengajar kepada istrinya baru anak-anaknya," jelasnya.

Lalu sang ayah akan mengajak anak-anaknya untuk melihat film-film jihad sampai mendengar petasan agar sang anak terbiasa dengan suara ledakan.

Semua cara itu dulunya dilakukan Sofyan demi mendoktrin anak-anaknya.

Namun ia akhirnya tidak mau melanjutkannya dan menarik semua film jihad setelah merenungkan perilakunya selama di penjara.

"Kita pertama tidak mau menyinggung itu semua. Video jihad saya singkirkan dulu karena memang anak-anak ini belum pantas untuk mencerna hal-hal seperti itu", ujar Sofyan.

Sofyan lantas memperkenalkan Islam yang damai dengan cara mulai terbuka dan membagikan makanan kepada tetangga-tetangganya.

Ia mengajarkan anaknya tentang indahnya toleransi.

Kini, keluarga mereka sudah bisa kembali menjadi keluarga normal.

Anak-anak Sofyan juga sudah bisa bersosialisasi dan berubah.

Simak video selengkapnya disini:

Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas