Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Liku-liku Lahirnya Mata Uang Rupiah, dari Surabaya Sampai Yogyakarta

Mata uang Indonesia, Rupiah, ternyata punya kisah sejarah yang panjang, sebelum resmi beredar pada akhir Oktober 1946

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kisah Liku-liku Lahirnya Mata Uang Rupiah, dari Surabaya Sampai Yogyakarta
net
ilustrasi 

Dengan segala keterbatasan, mereka harus membuat uang kertas yang tidak mudah ditiru dan berkualitas baik. Lembaran-lembaran uang harus ulet, lemas, tidak mudah kotor, dan tidak mudah dipalsukan.

Uang kertas yang dibuat bukan saja besar jumlahnya, tetapi juga banyak jenisnya. Uang kertas harus dibuat dalam pecahan 1 sen, 5 sen, 10 sen, 50 sen, 1 rupiah, 10 rupiah, dan 100 rupiah.

Mesin cetak yang digunakan untuk pembuatan uang waktu itu terdiri atas dua buah stopcylinder Augsburg 65 x 50. Uang satu sen kemudian diterbitkan pada 17 Oktober 1945.

Hambatan dalam fasilitas cetak terpaksa diatasi dengan membagi pekerjaan menjadi tiga daerah. Aos Surjatna, Suherman, dan Sudarsono memimpin pengerjaan di Yogyakarta.

Mereka memperoleh fasilitas yang disediakan oleh Percetakan Kanisius, percetakan bekas Kolff Buning, dan Percetakan Kedaulatan Rakyat.

Berdasarkan keterangan Suherman, Panitia Dua harus meminta dari lembaga atau instansi lain untuk mencukupi kebutuhan bahan-bahan pembuatan tinta.

Untuk mencukupi keperluan itu, mereka dibantu oleh Departemen Kemakmuran. Meski dengan susah payah, akhirnya uang kertas ORI bisa diselesaikan, dan akhirnya beredar pada akhir Oktober 1946. (*)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas