Lihat Tren Generasi Milenial, Demokrat Mengusung #2019 Pemimpin Muda
Atas alasan itu, kata Putu, Demokrat mengusung #2019 Pemimpin Muda, di tengah gempuran #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekertaris Jenderal DPP Partai Demokrat Putu Supadma Rudana menyadari, jika kepemimpinan Indonesia ke depan merupakan sosok pemimpin yang berjiwa muda.
Sebab, 52 persen pemilih pada Pilpres 2019 nanti merupakan generasi muda.
"Kami (Demokrat), saya liat kepemimpinan Indonesia ke depan kriterianya dikalangan milenial, karena 52 persen di masyarakat Indonesia bahkan lebih. Sehingga Indonesia butuhkan pemimpin yang jiwa muda, mengerti apa yang dinginkan masyarakat yaitu generasi muda," kata Putu Supadma dalam keterangan tertulis, Jumat (25/5/2018).
Baca: Aman Abdurrahman Bacakan Pembelaan: Singgung Bom Surabaya dan Ditemui WNA di Rutan Mako Brimob
Atas alasan itu, kata Putu, Demokrat mengusung #2019 Pemimpin Muda, di tengah gempuran #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi.
Ketika ditanyakan, apakah #2019PemimpinMuda juga mengarah pada poros ketiga nantinya di Pilpres 2019 nanti, Putu mengatakan memunculkan hastag dalam rangka memaksimalkan partai untuk memberikan solusi.
"Kita secara maksimal ingin berikan solusi bahwa kita akan memberikan calon pemimpin muda. Dimana dalam Rapimnas kami di Sentul, Bogor, semua kader merepresentasikan kepada Mas AHY untuk bisa ke depan (tampil) dalam memberikan kontribusi dalam membangun bangsa ini dan mengabdi bagi bangsa dan negara," papar Deputi Media dan Humas Kogasma Partai Demokrat tersebut.
Baca: Rapat RUU Antiterorisme, Banyak Anggota Dewan Absen
Sementara itu, seringkalinya figur pemimpin muda yang acap kali dibenturkan dengan minimnya pengalaman, Putu Supadma menegaskan, kepemimpinan muda saat ini tengah menjadi tren di beberapa negara.
Ia mencontohkan, seperti di Kanada, Perancis, Selandia Baru dan bahkan yang baru ini di Austria dengan umur 31 tahun.
"Tren nya justru kalau melihat kedewasaan orang dari sisi umur, kayanya kurang tepat. Tetapi, dalam membangun bangsa perlunya adanya team work bersama, jadi tidak mungkin satu orang (pemimpin) senior, muda atau tua paham semuanya, membangun bangsa memerlukan sinergi dan kebersamaan," ujar Putu.
"Makanya hastage-nya 2019PemimpinMuda, dalam arti kita mensinergikan semua kekuatan dan kemampuan generasi muda untuk memimpin negeri ini secara bersama-sama harapan kita tentunya mendapat restu dari generasi terdahulu," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.