Sekitar 90% Mitra, Panitia dan Pekerja di Pembukaan Akbar Asian Games adalah Anak Bangsa Terbaik
Mitra asing yang digandeng memilki pengalaman sebagai pelaksana di 10 olimpiade sebelumnya, termasuk event regional sekelas Asian Games.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesuksesan penyelenggaraan Asian Games jelas menjadi konsentrasi utama bangsa Indonesia dalam menunjukkan kehebatan anak bangsa dalam menyelenggarakan event prestisius berskala internasional.
Herty Purba, Direktur Pembukaan dan Penutupan Asian Games 2018, menjelaskan bahwa putra-putri terbaik bangsa ini terpilih menjadi mitra penyelenggaraan Asian Games, bahkan komposisinya sekitar 90% dari total mitra khusus untuk opening ceremony saja berasal dari dalam negeri.
“Ini momennya kita untuk maju. Mulai dari Wishnutama kita tunjuk sebagai Creative Director seremoni, sampai Eko Supriyanto yang jadi koreografer Madonna dalam tim,” ucap Herty, Jumat (25/5/2018).
Selain Wishnutama dan Eko Supriyanto, talenta lain yang akan menyemarakkan seremoni pembukaan ada Denny Malik yang juga berpartisipasi sebagai koreografer, Addie MS dan Ronald Steven dari sisi musik, perancang busana Dynand Fariz hingga maestro seni rupa Indonesia, Sunaryo.
Baca: 40 Cabang Olahraga yang Dipertandingkan di Asian Games 2018
Terkait penggunaan jasa mitra Asing, Herty menjelaskan bahwa para konsultan tersebut kami gandeng karena pengalaman mereka berkarya di Olimpiade yang lalu.
“Kita ajak mereka kesini karena pengalaman teruji, plus untuk transfer ilmu ke orang Indonesia dong. Ke depannya, kalau bisa kita lah yang jadi tenaga ahli terbaik di benua Asia,” tambah Herty.
Dari total mitra, panitia dan pekerja di penyelenggaraan Asian Games 2018, jelas sekitar 90% berasal dari dalam negeri, termasuk para mitra BUMN. Mulai dari merchandise, sampai berbagai hal teknis merupakan karya anak bangsa.
“Mari kita tunjukkan bahwa karya Indonesia itu jelas high standard quality product and services. Intinya hanya anak bangsa yang bisa bikin Asian Games booming di tanah air,” ujar Herty.
Ia menjelaskan bahwa hanya teknologi dan sistem canggih saja yang menggunakan jasa dari mitra luar negeri. Sebagai informasi, beberapa penawaran teknis dari mitra lokal juga lebih tinggi dari mitra asingnya.
Legacy atau warisan ilmu dan kemampuan inilah yang menjadi salah satu gol utama penyelenggaraan Asian Games yang merupakan event multi cabang olahraga terbesar kedua di dunia.
Mitra asing yang digandeng memilki pengalaman sebagai pelaksana di 10 olimpiade sebelumnya, termasuk event regional sekelas Asian Games.
“Mereka tidak kita tunjuk langsung, tapi ikut proses yang sesuai aturan dan transparan,” ucap Creative Director Opening Ceremony Asian Games, Wishnutama.
Hal ini sejalan dengan semangat yang dibawa oleh Bung Karno ketika Asian Games 1962 dulu.
“Dari Asian Games lalu, terbukti kan kalau GBK tetap kita pakai sampai sekarang. Nah, sekarang bukan hanya teknologi maju yang kita terapkan di venue, tapi juga ilmu dan kemampuan dalam menyelenggarakan acara berskala internasional, yang sangat bermanfaat untuk generasi mendatang,” tambah Wishnutama.
‘Saya sebagai anak bangsa sangat bangga di percaya menjadi salah satu yang terlibat dalam pelaksanaan event akbar ini yg merupakan kesempatan luar biasa yang amat jarang terjadi.’ tutup Wishnutama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.