Unilever Gandeng BAZNAS, Kampanye Donasi Untuk 1001 Panti Asuhan
PT Unilever Indonesia, Tbk bekerja sama dengan Badan Zakat Amil Nasional (BAZNAS) dan Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Unilever Indonesia, Tbk bekerja sama dengan Badan Zakat Amil Nasional (BAZNAS) dan Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah, menginisiasi program “Belanja Berbagi”. Ini bertujuan mengajak masyarakat berbagi kebaikan untuk 1001 panti asuhan yang ada di Tanah Air.
“Tidak hanya di Bulan Suci Ramadhan, program ini juga direalisasikan sepanjang tahun, melalui donasi yang dihimpun dari pembelian aneka produk Unilever. Ini mengingat Indonesia merupakan negara dengan panti asuhan terbanyak di dunia,” ujar Governance & Corporate Affairs Director and Corporate Secretary, PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso dalam acara peluncuran program “Belanja Berbagi” di Panti Asuhan Muhammadiyah, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Hadir Ketua BAZNAS, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA; perwakilan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah; jajaran direksi, manajemen dan karyawan PT Unilever Indonesia, Tbk; Kepala Divisi Pengumpulan Ritel BAZNAS, Fitriansyah Agus Setiawan; Kabag CSR dan Zakat Perusahaan, Iman Damara; dan sejumlah amil-amilat BAZNAS.
Menurut data lembaga pendidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNICEF dan Badan Pusat Statistik (BPS) 2015, terdapat sekitar 5000-8000 panti asuhan yang menampung sekira 2,15 juta anak yatim piatu.
“Dalam meraih kesempurnaan momen Ramadhan, ada dua kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia pada umumnya. Yaitu, berbelanja kebutuhan sehari-hari untuk menyiapkan sahur dan berbuka, berkumpul bersama keluarga, mudik ke kampung halaman dan lainnya, serta berlomba-lomba dalam kebaikan, seperti bersedekah, beribadah dan lainnya,” ucap dia.
“Belanja Berbagi”, jelas Sancoyo, menggunakan kebiasaan ini dengan mengajak masyarakat untuk beramal kebaikan dengan berdonasi untuk panti asuhan, sesederhana saat berbelanja sehari-hari.
“Ini menjadi perwujudan komitmen Unilever Sustainabile Living Plan kami, dalam meningkatkan penghidupan jutaan orang pada 2020. Salah satunya melalui panti asuhan sebagai tempat yang berkontribusi dalam membentuk generasi muda Indonesia, sebagai penerus bangsa,” kata dia.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia menyebutkan, pada tahun 2017, kecenderungan masyarakat melakukan pengeluaran lebih setiap Ramadhan bisa mencapai 30 persen. Hal ini memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berbuat kebaikan sesederhana saat berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Melalui program ini, lanjut Sancoyo, penyaluran donasi ditargetkan akan menjangkau lebih dari 100 ribu anak yatim di 1001 panti asuhan di seluruh Indonesia. Donasi yang diberikan berupa bantuan dana, produk Unilever serta aktivitas edukasi bagi anak-anak yatim piatu.
Ketua BAZNAS, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA, mengapresiasi program Unilever. “Kami menyambut gembira inisiatif baik dari Unilever Indonesia, yang secara nyata memberikan kontribusi kepada pengembangan 1001 panti asuhan di seluruh Indonesia. Apalagi, ini tidak hanya dilakuakn pada Bulan Suci Ramadhan, tetapi selama setahun ke depan. Program ini tentu sangat membantu anak yatim untuk mendapatkan penghidupan layak, baik secara finansial, fasilitas maupun edukasi,” ucap mantan Menteri Pendidikan Nasional ini.
Di sisi lain, imbuh Bambang, program ini juga membantu publik, terutama para muzaki dan munfik, untuk mewujudkan kesempurnaan amaliyah pada Bulan Suci Ramadhan melalui donasi yang diberikan kepada kaum dhuafa melalui BAZNAS.
”Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk bersama-sama memberdayakan masyarakat dan bergotong royong menyukseskan program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan,” kata mantan Menteri Keuangan ini.
Di tempat yang sama, salah satu alumni binaan BAZNAS, drh. Muhammad Y, bercerita mengenai pengalamannya mendapatkan donasi. Dia merupakan salah satu dari ribuan anak di Aceh yang menjadi korban tsunami tahun 2004, bencana yang secara langsung hampir memupuskan impiannya meraih cita-cita.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.