Ini Alasan Mudik Lebaran 2018 Jalur Darat Didominasi Motor
Ia memaparkan alasan peningkatan penggunaan sepeda motor untuk mudik, tak lain karena biaya yang lebih murah
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyebut mudik Lebaran tahun 2018 masih akan didominasi pemudik yang menggunakan kendaraan sepeda motor, sebanyak 8,5 juta orang.
Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pandu Yunianto, membeberkan sejumlah alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Ia memaparkan alasan peningkatan penggunaan sepeda motor untuk mudik, tak lain karena biaya yang lebih murah atau terjangkau.
"Diprediksi akan ada 8,5 juta pemudik yang menggunakan sepeda motor, karena lebih murah (biaya)," ujar Pandu, dalam acara Mudik Asik, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6/2018).
Ia mengatakan masyarakat yang masih menggunakan angkutan umum, seperti bus akan mengeluarkan biaya lebih tinggi dibanding yang mudik menggunakan sepeda motor.
Pandu pun mencontohkan pemudik yang menggunakan bus non ekonomi rute Jakarta-Solo. Diperkirakan pemudik itu akan menghabiskan biaya sekira Rp 200 hingga 300 ribu sekali perjalanan.
"Jadi kalau suami-istri pulang pergi itu sampai Rp 1 juta. Nah kalau naik motor Jakarta-Solo itu beli bensin 10 liter dan itu tidak sampai Rp 100 ribu," jelas dia.
Selain itu, alasan lainnya disebabkan pemikiran terkait hasil dari kerja keras saat merantau atau di Ibukota.
Ia menjelaskan para masyarakat cenderung berpikir bila mampu membawa kendaraan saat Lebaran, hal itu merupakan bukti dari kerja keras mereka.
"Kalau pulang dengan sepeda motor itu juga dipandang sebagai bentuk kerja keras di Jakarta dan sepeda motor kalau dibawa pulang membantu silaturahmi di desa," tandasnya.