Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Agama Tegaskan Yerusalem Kota Tiga Agama

Bukan hanya Yahudi saja, namun Islam dan Nasrani juga memiliki hubungan dengan kota bersejarah itu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menteri Agama Tegaskan Yerusalem Kota Tiga Agama
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat ditemui usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama di Ruang Rapat Komisi VIII di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2018). TRIBUNNEWS.COM/FITRI WULANDARI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah Israel yang melarang para pemegang paspor Indonesia untuk memasuki wilayah Yerusalem per tanggal 9 Juni mendatang ditanggapi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Menurut dia, seharusnya negara zionis itu tidak melakukan hal tersebut karena Yerusalem dikenal sebagai kota yang memiliki ikatan dengan tiga agama.

Bukan hanya Yahudi saja, namun Islam dan Nasrani juga memiliki hubungan dengan kota bersejarah itu.

"Saya, selaku Menteri Agama berharap pemerintah Israel memahami bahwa Yerusalem itu kota suci tiga agama, ujar Lukman, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).

Baca: Larangan WNI Masuk Israel, Menkumham: Mudah-mudahan Terketuk Hati Mereka

Ia kemudian menegaskan, negara yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu itu seharusnya menyadari hal tersebut dan tidak mengedepankan kepentingan negaranya saja.

"Jadi, pemerintah Israel harus ada kesadaran seperti itu," kata Lukman.

Pelarangan bagi warga Indonesia untuk menginjakkan kaki di tanah tersebut, membuat masyarakat yang khususnya beragama Islam, Nasrani, atau Yahudi tidak bisa mengunjungi kota bersejarah itu untuk sekadar berziarah.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, langkah yang diambil Israel untuk melarang warga berpaspor Indonesia masuk ke dalam wilayah Yerusalem, muncul sebagai balasan atas sikap Indonesia yang melarang warga yang berasal dari negara sekutu Amerika itu untuk mengunjungi Indonesia.

Dikutip dari laman Middle East Monitor, pada 30 Mei 2018, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon menyampaikan bahwa negara itu telah berupaya untuk mengubah apa yang telah diputuskan Indonesia.

Namun ternyata upaya tersebut sia-sia, sehingga Israel pun mengambil langkah balasan dengan melakuka hal yang sama.

Karena negara itu kini menganggap Yerusalem merupakan ibukota Israel, setelah pengakuan dari Amerika Serikat yang kini telah memindahkan pula Kedutaan Besarnya ke Yerusalem.

"Israel telah berupaya mengubah keputusan Indonesia, namun langkah yang kami lakukan tampaknya gagal, hal itu yang mendorong kami untuk melakukan tindakan balasan," kata Nahshon.

Hubungan antara Israel dan Indonesia memang tidak terjalin baik karena Indonesia memang telah terang-terangan mendukung kemerdekaan Palestina yang selama ini memiliki konflik berkepanjangan dengan Israel.

Bahkan tidak ada hubungan diplomatik antara kedua negara ini. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas