Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Anggota DK PBB, Indonesia Bisa Melakukan Perannya Menjaga Keamanan dan Ketertiban Dunia

"Momentum yang paling baik untuk Indonesia dapat turut berperan menjaga keamanan dan ketertiban dunia.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jadi Anggota DK PBB, Indonesia Bisa Melakukan Perannya Menjaga Keamanan dan Ketertiban Dunia
Tribunnews.com/Rina Ayu
Meutya Hafid. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB (DK PBB) menjadi momentum baik bagi Indonesia dalam meciptakan perdamaian di dunia.

"Momentum yang paling baik untuk Indonesia dapat turut berperan menjaga keamanan dan ketertiban dunia. Posisinya Indonesia sangat penting," kata Anggota Komisi I DPR, Meutya Hafid, kepada Tribunnews.com, Minggu (10/6/2018).

Baca: Sudah Sepuh, Amien Rais Diharapkan Memberi Pernyataan yang Membuat Adem

Menurut politikus Golkar tersebut, Indonesia dapat menjadi mediator dalam banyak isu keamanan dunia.

Seperti mengatasi persoalan di Timur Tengah, Semananjung Korea, serta antara blok barat dan timur.

Baca: Pemprov DKI Akan Kandangkan Bis yang Bandel Angkut Penumpang Di Terminal Bayangan

"Karena Indonesia bukan bagian dari negara-negara yang berkonflik, jadi dapat sepenuhnya menjalankan peran mediasi secara clear," jelasnya.

Dalam pemungutan suara Majelis Umum PBB yang dilangsungkan di New York, Jumat (8/6/2018), Indonesia mendapat 144 suara dari 193 negara anggota PBB.

Baca: Seorang Pengamen di Bekasi Todong Dua Remaja Dengan Pisau Setelah Tidak Diberi Uang

Berita Rekomendasi

Keberhasilan Indonesia menjadi wakil Asia Pasifik duduk di lembaga paling bergengsi di PBB itu merupakan keempat kali sejak menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa ke-60 pada tanggal 28 September 1950.

Bersama dengan Afrika Selatan, Republik Dominika, Jerman dan Belgia, Indonesia akan menjalankan tugas sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk tahun 2019 dan 2020.

Setiap kandidat negara memerlukan sedikitnya dua pertiga dari total suara yang masuk untuk dapat menempati kursi anggota tidak tetap Dewan Keamanan.

Melansir dari AFP, sebanyak 190 dari total 193 anggota PBB memberikan suaranya dalam pemilihan kali ini.

Setiap kandidat negara mewakili regional masing-masing. Indonesia dan Maladewa bersaing untuk menjadi wakil kawasan Asia Pasifik.

Indonesia akhirnya terpilih setelah unggul dari Maladewa yang hanya memperoleh 46 suara.

Setiap regional memiliki aturan tersendiri dalam menentukan kandidat negara untuk maju dalam pemilihan anggota Dewan Keamanan.

Uni Afrika sepakat kali ini memberikan kursinya di Dewan Keamanan pada Afrika Selatan dan dalam pemungutan suara mendapat 183 suara.

Republik Dominika juga menjadi kandidat untuk wilayah Amerika Latin melalui konsensus dan memperoleh 184 suara dalam voting Majelis Umum PBB.

Sementara Jerman yang mendapat 184 suara dan Belgia dengan 181 suara menjadi wakil dari wilayah Eropa Barat.

Dewan Keamanan PBB terdiri dari 15 negara anggota, yang terbagi menjadi lima negara anggota tetap, yakni AS, Inggris, Perancis, China dan Rusia, serta 10 negara anggota tidak tetap.

Untuk negara anggota tidak tetap dipilih masing-masing lima negara setiap tahunnya melalui pemungutan suara Majelis Umum PBB dan akan menjabat selama dua tahun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas