Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Poin Penting Pernyataan Nuruzzaman Saat Mundur dari Gerindra

Dalam pernyataannya itu, Nuruzzaman membeberkan sejumlah poin mengenai alasannya mundur dari Gerindra.

Penulis: Wahid Nurdin
zoom-in 4 Poin Penting Pernyataan Nuruzzaman Saat Mundur dari Gerindra
Kolase TribunWow
Mohammad Nuruzzaman - Fadli Zon 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra, Mohammad Nuruzzaman mengumumkan pengunduran dirinya.

Pengunduran dirinya itu diumumkan lewat surat elektronik maupun postingan di akun Twitternya pada Selasa (12/6/2018).

Dalam pernyataannya itu, Nuruzzaman membeberkan sejumlah poin mengenai alasannya mundur dari Gerindra.

Hal utama yang melatarbelakangi kemunduran dirinya adalah pernyataan Fadli Zon yang ia anggap menghina Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, saat menjadi pembicara di Israel.

Selain alasan utama tersebut, Nuruzzaman memiliki sejumlah alasan lain sehingga memilih meninggalkan Gerindra.

Salah satunya adalah manuver Gerindra yang ia nilai berubah menjadi corong kebencian yang menghilangkan semangat 'Indonesia Raya' dalam diri kader.

Hal yang tak kalah menarik perhatian adalah pandangannya mengenai peran Gerindra saat Pemilu DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Berita Rekomendasi

Berikut isi selengkapnya surat terbuka yang ditulis Nuruzzaman:

Kepada Yth,
Bapak Prabowo Subianto
Ketua Umum DPP Partai Gerindra
yang saya banggakan

Dengan hormat,

Melalui surat ini saya akan sampaikan hal yang pribadi terkait posisi saya sebagai kader dan juga pandangan umum yang saya dapatkan ketika melakukan turlap yang berhubungan dengan isu dan hal strategis terkait Partai Gerindra.

Pertama, perlu saya sampaikan kepada Bapak bahwa saya bergabung dengan Gerindra pada medio 2014, tepat di masa pertarungan Pilpres. Dan saya berbangga hati bisa mengawal Bapak di perhelatan akbar Pilpres melawan Bapak Joko Widodo.

Hal utama dan terutama yang melatarbelakangi saya mendukung Bapak adalah jiwa kepedulian dan keberanian. Dua hal itu adalah napas saya untuk berjuang bersama Gerindra. Karena karakter kita sama maka saya merasa berada di rel perjuangan yang benar.

Saya juga pernah mencalonkan diri sebagai Caleg pada tahun yang sama, 2014 dan saya masuk di kepengurusan Partai Gerindra walau jarang diundang mengikuti rapat. Tidak terlalu masalah bagi saya karena selama Bapak yang pimpin saya pertaruhkan kepercayaan saya dan ikhtiar saya ke Gerindra.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas