Dengar KM Sinar Bangun Tenggelam, Personel SAR 'Ngebut' ke Lokasi Kejadian
Sebanyak 60 personel SAR bergerak cepat ke lokasi setelah menerima informasi tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 60 personel SAR bergerak cepat ke lokasi setelah menerima informasi tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun dengan ratusan penumpang di Danau Toba pada Senin (18/6) sore. Bahkan, kapal dipacu kencang agar tim bisa segera menyelamatkan para korban.
Hal itu diceritakan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi di Posko Mudik Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/6).
Syaugi menceritakan, kali pertama informasi tenggelamnya KM Sinar Bangun diterima Posko SAR di Parapat dari Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Sebanyak 60 personel langsung diangkut dengan lima kapal SAR dari dermaga. Kapten kapal memacu kapal-kapal tersebut agar tim penyelamat bisa segera sampai ke lokasi untik melakukan penyelamatan.
Posko dan lokasi kejadian yang berjarak sekitar 16 Kilometer ditempuh dalam 20 menit. Padahal, saat itu kondisi cuaca di Danau Toba terbilang buruk dan biasa ditempuh dalam 40 menit.
"Anak-anak langsung ngebut setelah ditelepon. Waktu tempuh harusnya 40 menit, tapi kemarin 20 menit sampai. Tahu kan ngebutnya seperti apa?" ujar Syaugi.
Sesampainya di lokasi, tim segera mempersiapkan peralatan hingga akhirnya baru bisa mulai melakukan pencarian dan penyelamatan pada pukul 19.00 WIB.
Pada awal pencarian, tim baru bisa menemukan seorang penumpang dalam kondisi telah meninggal. Dan akhirnya pencarian dihentikan sementara untuk pengisian bahan bakar kapal dan rotasi pada pukul 23.00.
"Kami lanjut lagi pukul 04.00WIB tadi pagi. Sampai sore ini, kami masih belum selesai," jelasnya.
Sejauh ini, jelas Syaugi, kendala tim ada pada perairan yang mencapai kedalaman 500 meter, serta jarak pandang di dalam air yang hanya lima meter. Alat ROV yang dimiliki
Basarnas juga belum mendapatkan tanda-tanda korban lainnya di dalam air.
Bukan hanya itu, korban juga dideteksi sudah mulai menjauh lima kilometer dari lokasi kejadian pertama.
Kendati demikian, dia menekankan bahwa pencarian akan tetap berlangsung selama 7x24 jam dan optimis akan menemukan korban lainnya dalam waktu singkat.
"Kami all out ntuk kejadian ini,pencarian akan kami lakukan 24 jam selama tujuh hari. Apabila masih diperlukan, akan ditambah tiga hari lagi," tukasnya.
KM Sinar Bangun yang diperkirakan mengangkut ratusan penumpang karam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018) petang. Kapal tersebut tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.
Hingga Rabu sore, baru sebanyak 21 penumpang yang berhasil ditemukan. Sebanyak 4 orang do antaranya ditemukan dalam kondisi telah tewas.