PDIP: Tudingan Prabowo Dijawab dengan Kerja Keras dan Cerdas
Menurut Hendrawan bila memiliki bukti sebaiknya laporkan kepada Komisi Pemberantasan Korups
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno angkat bicara soal tudingan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut banyak elit pemerintah yang menggunakan dana BUMN untuk kepentingan politik.
Menurut Hendrawan bila memiliki bukti sebaiknya laporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) .
"Kalau ada bukti tinggal diserahkan kepada KPK, supaya solutif,” kata Hendrawan saat dihubungi, Jumat (22/6/2018).
Menurut Hendrawan sekarang ini banyak politisi yang pandai menyindir dengan berbagai tuduhan dan membuat gaduh. Pihaknya menurut Hendrawan menjawab tudingan tersebut dengan kerja keras dan kerja cerdas.
“Dibiarkan saja. Rakyat sudah tahu siapa yang suka lempar batu sembunyi tangan. Kami hadapi dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja pantas, kerja iklas dan kerja tuntas,” katanya.
Menurut Hendrawan jangan sampai ambisi akan kekuasaan menghilangkan nalar dan logika. Oleh karena itu ia berharap Prabowo tidak terus melemparkan tudingan kepada pemerintah.
“Saya berharap pedal rem Pak Prabowo masih bagus. Kalau yang ditekan pedal gas terus, beliau bisa tergelincir untuk ke sekian kalinya,” pungkasnya.
Sebelumnya dalam video yang diunggah di akun facebooknya, Prabowo kembali mengkiritk pemerintah soal kondisi ekonomi dan politik sekarang ini.
"Konsidi ekonomi kekayaan bangsa terus mengalir ke luar negeri, hanya 1 persen menguasai kekyaan bangsa kita, hal ini mengkibatkan sistem ekonomi, politik kita tidak bergungsi dengan baik. Sistem ekonomi sekarang yang kaya tambah kaya dan miskin tambah miskis," katanya.
Selain itu menurut Prabowo sistem politik sekarang ini berjalan tidak sehat karena banyak yang mencari dana politik dengan cara yang dapat menghancurkan perekonomian bangsa, salah satunya melalui BUMN.
"Budaya politik ekarang ini adalah mencari dana yang justru dapat menghancurkan perokoniam bangsa. Cara cara menggunakan BUMN-BUMN, cara cara menggunakan penggelumbungan proyek, proyek yang nilainya 200 M menjadi 400 M, ini yang menyebabkan ekonomi kita tidak kuat dan tidak sehat," katanya.
Prabowo menyebut bangsa Indonesia sudah kehilangan wibawanya. Salah satunya adalah ada yang berani menyebut Presiden Indonesia adalah kacung. Padahal sebagai bapak bangsa Indonesia, presiden tidak boleh dihina seperti itu.
"Ada yang berani mengatakn presiden Indonesia itu kacung, kita tidak lihat pribadi orang, kita lihat kedudukannya presiden RI adalah pemimpin seluruh bangsa. Bapaknya bangsa kita, tidak boleh ada yang seperti ini. Ini bukti bawah wibawa republik kita sudah tidak dihormati lagi," pungkasnya.