Tentang Kabar Penggeledehan di Rumahnya, Begini Kata Deddy Mizwar
Rumah Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar disebut telah digeledah oleh Pj Gubernur Komjen M Iriawan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kabar mengejutkan terungkap menjelang Pemilihan Gubernur di Jawa Barat,
Rumah Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar disebut telah digeledah oleh Pj Gubernur Komjen M Iriawan.
Bagaimana tanggapan Deddy Mizwar?
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat mengakui ada dua kali pemeriksaan di rumah dinasnya.
Deddy Mizwar mengatakan penggeledahan tersebut terjadi pada empat bulan lalu.
"Saya kira biasa-biasa saja enggak ada masalah, ya enggak harus begitu lah. Udah lama, 4 bulan yang lalu," kata Deddy.
Deddy melanjutkan, tindak penggeledahan tersebut tak apa-apa dilakukan, namun jangan sampai menimbulkan ketakutan.
"Ya bentuk kehati-hatian sih boleh, apresiasi. Tapi jangan jadi paranoid. Karena rumah juga gak akan bisa memenangkan apa apa. Hehehehe. Gak ada pengaruh ya, saya kira itu," tukas Deddy.
Baca: SBY Bertanya-tanya Mengapa Hanya Rumah Deddy Mizwar yang Digeledah
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut rumah Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar digeledah oleh Pj Gubernur Komjen M Iriawan.
SBY menyebut kejadian itu ketika membebarkan soal adanya oknum BIN, TNI dan Polri yang tidak netral di Pilkada 2018.
Selain itu kata dia, peristiwa yang dinilai ketidak netralan di Jawa Barat tersebut merupakan yang terbaru dari sekian banyak kejadian lainnya yakni di Jakarta, Kaltim, Jatim, Maluku dan Riau.
"Di Jawa Barat yang baru saya dengar, apa harus rumah dinas gubernur duperiksa, digeledah oleh pejabat gubernur?, kalau tidak salah sekarnag merembet ke tempat calon wakil gubernur," ujar SBY di Hotel Santika, Kota Bogor, Sabtu (23/6/2018).
Ia mengaku menyayangkan atas kejadian tersebut.
Sebab kata dia, ia bertanya-tanya kenapa hanya terjadi pada pasangan Cagub Jabar Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi dan tidak dengan pasangan calon yang lain.
Baca: Kesaksian Warga Tentang Penyergapan dan Penembakan Terduga Teroris di Depok, Ada Suara Tembakan
"Mengapa hanya pasangan ini, mengapa pasangan yang lain tidak dilakukan, malah sebagian dari mereka anggota legislatif sebelumnya. Terlalu banyak. Ini sebagian kecil dari apa yang rakyat ketahui, yang pasangan calon lain ketahui, yang saya dapatkan laporannnya," ungkapnya.
Untuk itu, SBY meminta bagi oknum aparat bisa netral di Pilkada 2018.
"Oleh karena itu saudara-saudaraku, demi jujur dan adilnya pilkada serentak ini saya mohon dengan segala kerendahan hati netralah negara, netrallah pemerintah, netrallah BIN, Polri dan TNI," katanya.
SBY mengatakan agar masyarakat berani menolak segala tindak kecurangan yang akan mempengaruhi Pilkada 2018.
"Saya juga berharap rakyat berani menolak segala tindak kecurangan termasuk ketidaknetralan. Biarlah rakyat menggunakan haknya kedaulatannya memilih siapapun yang disukai yang diyakini bisa memimpin," katanya.
(Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman)