Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Terkini Gunung Agung Setelah Erupsi, PVMBG: Masih Ada Titik Panas Di Permukaan Kawah

"Emisi gas dan abu terjadi secara menerus dengan ketinggian berkisar 1500-2000 meter di atas puncak dan hingga kini masih berlangsung,"

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kondisi Terkini Gunung Agung Setelah Erupsi, PVMBG: Masih Ada Titik Panas Di Permukaan Kawah
PVMBG
Kondisi Gunung Agung di Bali. 

"Hingga saat ini, inflasi tubuh Gunung Agung masih belum mengalami penurunan," lanjut dia.

Secara geokimia, gas-gas SO2 terakhir kali terukur dengan fluks pada kisaran 200 ton per hari.

Hal ini mengindikasikan masih adanya pergerakan magma dari dalam tubuh Gunung Agung menuju ke permukaan.

Baca: Gerindra Yakin Di Jabar dan Jateng Akan Menang Jika Pilkada Diundur 2 Minggu

Kemudian, dari citra satelit terkini pada tanggal 28 Juni 2018 dini hari tadi teramati Hotspot (titik panas) di permukaan kawah yang mengindikasikan adanya material panas di permukaan kawah.

"Material panas ini kemungkinan berupa lava baru yang dikeluarkan (efusi) pasca erupsi tadi malam," katanya.

Melihat fakta-fakta tersebut, fenomena emisi gas dan abu menerus yang terjadi hingga saat ini kemungkinan disertai aliran fluida.

Hal ini didukung sinyal seismik (tremor frekuensi rendah), citra satelit, maupun pengamatan visual dimana kolom gas dan abu cenderung berwarna putih dan ketinggiannya relatif konstan.

Berita Rekomendasi

Aliran fluida yang terjadi selain berupa gas dan abu juga dapat berupa aliran lava segar ke permukaan.

Sinyal tremor dengan frekuensi rendah dimana frekuensi dominannya relatif tidak berubah (pada kisaran 4 Hz) mengindikasikan bahwa laju aliran fluida ke permukaan yang terjadi memiliki laju relatif konstan.

"Dapat diestimasi bahwa saat ini aktivitas permukaan yang terjadi masih bersifat efusif," katanya.

Jika sinyal seismik mengalami perubahan, misal ditandai dengan kemunculan kegempaan frekuensi tinggi, terjadi perubahan konten frekuensi tremor dan/atau terjadi peningkatan amplitudo yang signifikan maka hal ini dapat mengindikasikan terjadinya penyumbatan dan erupsi eksplosif bisa terjadi.

Namun, jika aktivitas emisi gas dan abu ini terus berlangsung tanpa mengalami perubahan laju yang berarti maka kemungkinan yang terjadi adalah pengisian lava segar ke permukaan (penambahan volume kubah lava) dan atau emisi gas magmatik.

PVMBG terus memonitor aktivitas Gunung Agung untuk mengevaluasi potensi bahayanya antar waktu.

"Jika terjadi perubahan yang signifikan maka status dan atau rekomendasi aktivitas Gunung Agung dapat dievaluasi kembali," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas