SMRC Bandingkan Melejitnya Suara Sudrajat-Syaikhu dengan Rieke-Teten
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menjelaskan melejitnya suara Sudrajat-Syaikhu
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menjelaskan melejitnya suara Sudrajat-Syaikhu saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
SMRC membandingkan kejadian tersebut dengan apa yang terjadi kepada Rieke-Teten saat Pilgub 2013 lalu.
"Fenomena ini sebetulnya bukan baru. Di 2013, Jawa Barat hal yang sama terjadi, pasangan Rieke-Teten itu pada SMRC Maret memperoleh 11,2 persen. Tapi di hari H mereka nomor 2 dengan persentase 29 koma sekian persen," kata Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan dalam diskusi Polemik di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (30/6/2018).
Dia juga menjelaskan elektabilitas Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar saat survei 5 tahun lalu masih di bawah Dede Yusuf-Lex Laksamana. Tetapi hasil akhir dimenangkan oleg Aher-Deddy.
"Aher waktu itu masih sedikit kalah dengan Dede Yusuf pada 2 minggu menjelang pencoblosan. Pada akhirnya Aher nomor 1 selisihnya sedikit dan nomor 3 Rieke-Teten dan ditentukan quick count," ujar Djayadi
Sebelumnya, Sudrajat-Syaikhu mendapatkan elektabilitas cukup rendah dalam berbagai survei. Posisinyan di bawah Ridwan Kamin-Uu Ruzhanul dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Namun dalam perhitungan cepat setelah pemungutan suara, Sudrajat-Syaikhu menempati posisi kedua di bawah Ridwan-Uu Ruzhanul.