Cak Imin dukung Penelusuran Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Dalam dialog tersebut, Cak Imin memberikan dukungan adanya penelusuran sejarah mengenai kemerdekaan Indonesia
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadiri Dialog Kebangsaan yang di selenggarakan oleh Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (12/7/2018).
Dalam dialog tersebut, Cak Imin memberikan dukungan adanya penelusuran sejarah mengenai kemerdekaan Indonesia.
Baca: Bawaslu Telah Siapkan Diri Hadapi Kemungkinan Lima Daerah Bakal Bersengketa di MK
Ia mendukung bahwa kemerdekaan adalah kemerdekaan bangsa Indonesia, buka kemerdekaan negara atau republik Indonesia.
"Semua panitia kemerdekaan harus mengganti tulisannya menjadi Kemerdekaan Bangsa Indonesia, bukan kemerdekaan negara Indonesia," kata Muhaimin.
Menurutnya, perulusan rumusan asli kemerdekaan Indonesia tersebut sangtalah penting. Sehingga kemerdekaan dapat dimakanai secara komprehensif, bukan hanya secara materi saja.
Sementara itu, Ketua Panitia Dialog Kebangsaan Suhardono berharap dialog kebangsaan yang dilaksanakan di kompleks Parlemen dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk melakukan penelusuran sejarah mengenai kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Ini perlu, karena selama puluhan tahun, rakyat Indonesia terjebak dalam stigma "Kemerdekaan Republik Indonesia" katanya.
Menurutnya, penyebutan "kemerdekaan Bangsa Indonesia'" cukup tepat. Selain didukung sejumlah teks yang tercantum dalam proklamasi dan pembukaan UUD 1945, juga secara historis yang memperjuangkan kemerdekaan adalah bangsa Indonesia, bukan republik Indonesia.
Baca: TGB Tak Ingin Berandai-andai Jadi Calon Pendamping Jokowi Di Pilpres 2019
"Selain itu, secara filosofis, berdirinya negara juga harus ada bangsa yang berdaulat," katanya.
Terkahir menurutnya, sebelum mendirikan negara Indonesia, terlebih dahulu harus ada bangsa yang berdaulat. Karena tidak mungkin bila bangsanya belum berdaulat lalu mendirikan negara.