Plus Minus Mahfud MD dan TGB Sebagai Cawapres Jokowi Versi Peneliti IPI
Karyono Wibowo, mengatakan ada beberapa faktor plus dan juga minus jika Jokowi memilih antara Mahfud MD dan Zainul Majdi atau TGB sebagai cawapres.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Peneliti senior Indonesia Public Institue (IPI), Karyono Wibowo, mengatakan ada beberapa faktor plus dan juga minus jika Jokowi memilih antara Mahfud MD dan Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai cawapres.
"Dua tokoh ini bisa menjawab terkait dengan isu politik identitas hari ini," ujarnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat 14/7/2018.
Mahfud MD dan TGB, menurut Karyono, merupakan tokoh yang berlatar belakang Islam dan juga sarat akan pengalaman di bidangnya masing-masing.
Isu-isu Jokowi yang dibenturkan dengan Islam, seperti kriminalisasi ulama, komunis, dan isu sara lainnya, maka pilihan kepada Mahfud MD dan TGB sebagai salah satu cawapres cukup tepat.
"Tapi ada plus minusnya juga dari kedua tokoh ini, ada dilema istilahnya," tambahya.
Baca: Sandi akan Berikan KJP Plus Buat Menteri Susi yang Baru Lulus Paket C
Meskipun secara isu sudah bisa membentengi, Karyono mengatakan kedua tokoh tersebut masih lemah dalam hal elektoral.
"Kalau TGB tidak mendapatkan dukungan dari NU, ini bakal berat juga baginya. Apalagi sudah ada Muhaimin Iskandar yang sudah mendeklrasikan sebagai cawapres Jokowi," ujarnya.
Kemudian untuk Mahfud MD, dikatakan Karyono, persoalannya pun juga tak jauh beda dengan TGB.
"Mahfud MD di kalangan NU juga tidak cukup kuat posisinya, ini yang perlu dikaji kembali. Apalagi ada beberapa kalangan NU belum setuju semua," ujarnya.
Bagi keduanya, dikatakan Karyono, akan jadi sebuah nilai plus jika kalangan NU, terutama partai-partainya, sudah setuju untuk mendukung salah satu dari dua nama tersebut.
"Sama seperti Moeldoko, Mahfud MD dan TGB ini punya peluang dan juga tantangan, tapi dalam konteks yang lain," ujar dia.