Tokoh HTI dan Eks Kombatan GAM Nyaleg dari PBB
Selain itu, PBB juga menjadi pilihan dari mantan Kombatan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menyalurkan aspirasi politik.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengatakan PBB mendapatkan keuntungan dari upaya membela tokoh-tokoh agama islam.
Salah satu keuntungan itu berupa bergabungnya tokoh-tokoh dari Hisbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI).
Selain itu, PBB juga menjadi pilihan dari mantan Kombatan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menyalurkan aspirasi politik.
“Kami tampil beda. PBB paling jelas warnanya. Pembelaan, kami kepada islam, pembelaan ke negara jelas. Kami gabungan islam dan nasionalis,” tutur Yusril, saat mendaftarkan caleg dan menyerahkan dokumen pelengkap ke KPU RI di kantor KPU RI, Selasa (17/7/2018).
Dia menjelaskan, bergabungnya tokoh-tokoh HTI ke partai politik merupakan fenomena baru. Menurut dia, selama ini, penggiat HTI memilih tidak berpolitik. Namun, di Pemilu 2019 terjadi perubahan.
“Ada banyak calon dari HTI. Ada juga calon dari FPI, Habib Muchsin Alatas. Bekas ketum FPI. Dia maju di Bekasi dan Depok, Jawa Barat. Ada juga di tempat lain, Jateng, Jatim, Kalimantan Selatan juga ada FPI,” kata Yusril.
Selain itu, kata Yusril, mantan kombatan di Aceh juga memilih bergabung dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PBB.
“Yang penting juga mantan kombatan di Aceh. Mereka yang DPRD biasanya masuk ke partai lokal. Tetapi, mereka untuk DPR Pusat banyak yang masuk ke PBB,” ujarnya.
Dia menambahkan, bergabungnya tokoh HTI, FPI, dan mantan kombatan di Aceh memberikan suasana baru bagi PBB di pemilu ini. Dia menyerahkan, kepada pemilih untuk memilih caleg yang bergabung di partai tersebut.
“Ini memberikan suasana yang baru. HTI tidak pernah berpolitik sekarang masuk PBB. Fenomena baru ada HTI, FPI, dan kombatan Aceh. Itu fenomena baru. Tidak masalah bagi kami, basisnya mereka masih punya konstituen sendiri-sendiri,” tambahnya.